webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · perkotaan
Peringkat tidak cukup
1020 Chs

II-96. Bianglala

"Kau penasaran tentang apa sekarang?" tanyaku menangkap ekspresi kalutnya. 

"Kapan istriku pulang?" 

"Tar!" Tembakan Hendra meleset lagi dan jantungku berdetak kuat, bukan debar cinta melainkan perasaan was was takut si dia terbawa emosinya. 

  Ku-peluk Hendra dari belakang dan kutempelkan tubuhku pada punggungnya rasanya nyaman senyaman hidungku mencium harumnya Coat panjang yang menjuntai membungkus tubuhnya. Doaku semoga dia merasakan kenyamanan yang sama denganku. 

Aku rasakan tangannya bergerak menangkap jemariku, tersadar diriku bahwa Hendra ragu-ragu. Tentu saja aku menjerat tubuhnya makin erat, perut laki-laki di depanku aku peluk makin kuat. Aku tidak ingin Hendra menyia-nyiakan waktu dan tempat yang mahal buat kita ini dengan kalutnya. 

"Aruna kakekku ikut campur pada perceraian kita, aku tidak bisa berbuat banyak sekarang," aku tidak menjawab pertanyaannya, sengaja supaya dia berhenti fokus pada perceraian kita. 

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com