Tepat ketika gadis ini meraih handle pintu, tangan lain mendorong pintu dari luar. Seorang pria yang tidak asing bagi Aruna berdiri bingung melihat 4 orang sudah ada di balik pintu seolah menyambutnya.
Spontan gelagapan mendapati perempuan menatapnya keheranan, "Nona?? Nona Aruna?" belum usai si pemuda gelagapan menemukan pemahaman. Perempuan yang dia sebut nona berlari padanya dan bersembunyi di balik tubuhnya. Nona ini juga memegangi ujung bajunya seolah mencari pijakan rasa aman.
Dalam benak Aruna, dia merangkai dugaan mungkin pria ini, pria yang datang di waktu yang tepat adalah kiriman lelaki bermata biru. "Juan.." dia memanggil nama ajudannya sebelum tadi sempat berlari padanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com