Teriakan para remaja sayup-sayup terdengar, menarik begitu banyak perhatian. Aruna menuruni eskalator, dan terhenti sesaat ketika gerombolan gadis muda berlarian. Tanpa sadar salah satu dari mereka menubruk pundak Aruna mengakibatkan tas belanja yang dia bawa jatuh ke lantai.
"Hai.. hati-hati".
"Pakai mata kalian!". Hendra mengumpat remaja itu sebelum membantu Aruna merapikan kembali mainan yang berserakan.
"Maaf.. maaf..". Belia seusia SMA tampak berhenti sejenak, meminta maaf dan berlari kembali seolah tidak ada waktu untuk menebus kesalahannya dengan membantu merapikan barang yang dia jatuhkan.
"Kau tidak apa-apa Aruna?". Tanya Hendra, tidak membiarkan Aruna membawa tas belanja lagi. Tangan cucu Wiryo sudah penuh kantong belanja, namun dia masih berusaha menjejalkan kantong belanja diantara jemarinya. Spontan pengawalnya mendekat meminta Hendra merelakan barang-barang bawaannya untuk mereka amankan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com