webnovel

Rasa Heran Jonathan

Karin mendesah. Dia tak berani menatap mata sang kekasih. "Yah, mumpung masih kuat kerja, pelan-pelan mau kualihkan tugas-tugasku sama Maya, Mas. Jadi kalau nanti aku nggak enak badan lagi, dia bisa menangani pekerjaan administrasi tanpa harus bergantung terus padaku," jawabnya hati-hati agar tidak menimbulkan kecurigaan laki-laki itu.

Jonathan tertawa geli. "Memangnya kamu mau ke mana? Kalau Maya butuh bantuan saat kamu nggak masuk kerja, dia kan bisa nelepon kamu. Oya, gimana kabarnya baby kita?" tanyanya sembari berjongkok dan mendekatkan telinganya pada perut Karin. Gadis itu merasa terenyuh. Bagaimana mungkin dia sanggup meninggalkan pria sebaik ini?

Jangan terlalu menyayangiku, Mas Jon, jeritnya dalam hati. Itu membuatku semakin berat pergi jauh darimu.

"Belum ada suara tendangan bayi, kok," gurau Jonathan menggoda. "Malah kudengar bunyi perut keroncongan. Hehehe...."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com