webnovel

Cinta yang menyakitkan tetap cinta

Dokter Citra terpaksa menikah dengan seorang pemuda yang dipilihkan oleh ibunya. Ia tidak bisa menolak keinginan ibunya karena sedari kecil hampir tidak pernah ia membantah apapun yang dikatakan ibunya. Bagaimanakah kehidupan rumah tangganya ketika tidak didasari oleh cinta. Akankah dokter Citra bahagia dengan kehidupan barunya?

Koko_Arby_6790 · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
10 Chs

Akad

Saya terima nikah dan kawinnya Citra Andini binti Sudarman dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas 10 gram dibayar tunai. SAH!! Acara pernikahan tersebut berlangsung lancar dan sangat hikmat. Semua hadirin nampak tersenyum dan sembringah tak terkecuali ibu Citra yang nampak haru bahagia meneteskan air matanya.

Tatapan kosong Citra di hari pernikahannya dalam hati bergejolak tak percaya ia dipersunting dengan lelaki yang ia tidak sukai. Tak lama air mata citra pun tumpah mengingat kenangan bersama Adi. Ia merasa telah menghianati cinta mereka berdua.

Di malam resepsi pernikahan mereka suami Citra bernama Muhammad Fahri membuka obrolan dengan istrinya. Ia menanyakan ingin dipanggil apa? Citra menjawab terserah. Kalau begitu aku panggil bunda saja. Citra hanya mengangguk. Senyum yang citra tunjukkan kepada tamu undangan semuanya palsu. Bahkan ia menganggap pernikahan ini pun palsu. Haknya telah dirampas, kebahagiaannya telah direnggut.

Malam pertama pun tiba, seharusnya malam ini menjadi malam yang berbahagia buat pengantin baru nampaknya tidak demikian dengan pengantin ini. Setelah memasuki rumah mereka yang telah dibeli fahri sebelumnya Citra mengeluarkan semua unek-uneknya kepada suaminya. Kata-kata kasar dan menyakitkan pun keluar dari mulutnya. Disertai tangis ia berkata aku tidak bahagia menikah denganmu, kamu seperti parasit dalam hidupku sampai nantinya akan seperti itu. Satu dari sekian banyak kalimat yang keluar di malam itu. Suaminya Fahri hanya terdiam menatap wajah istrinya yang merah penuh amarah. Citra yang selama ini terkenal baik ramah dan santun kepada semua orang seakan-akan hilang di malam itu.