POV Ardhan.
Genap dua belas hari aku tinggal di Rumah sakit. Dan akhirnya hari bebasku tiba. Seakan aku berada di dalam sangkar yang sangat lama. Aku sangat merasa bosan, hanya dinding ber cat putih, bau obat, dan para perawat silih berganti yang datang memeriksaku. Selalu itu setiap hari yang aku temui.
Hanya satu yang tak membuat ku bosan. Anaya. Dia selalu ada untuk ku. Saat aku menyembunyikan rasa nyeri ku, dia pun tahu akan hal itu. Hampir semua yang aku lakukan di Rumah sakit, Anaya yang membantu ku dan mengawasi ku.
Aku sangat beruntung mempunyai dia yang sabar menemaniku. Yang selalu memberi tawa untuk menghiasi hariku. Ah, sudahlah rasanya dia itu sempurna bagiku.
Saat ini aku berada di mobil. Bersama Anaya dan Ahsan yang menjadi supir kami. Dia selalu mencibir kesal ke arahku lewat kaca spion. Aku hanya menjulurkan lidah dan aku semakin bersikap manja pada Anaya ku.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com