webnovel

cinta sempurna wanita biasa

kisah yg sepertinya banyak terjadi dimasyarakat,ketika 2 anak manusia mengarungi bahtera rumah tangga diuji dengan keinginan sang pria yg ingin menjadikan wanita lain sebagai istri juga,karena alasan iba. apakah istrinya bersedia menerima kenyataan??? jangan lupa like dan vote ya ukhty

Utari_Cazali · Fantasi
Peringkat tidak cukup
25 Chs

ketidaksengajaan

~ Adinda Kinara

Gadis manis berusia 20 tahun.2 dari 3 bersaudara,anak dari pedagang sembako dipasar tradisional dikota P.saat ini dinda,biasa disapa,tercatat sebagai mahasiswi disebuah universitas tinggi negeri di kota P.perawakannya yg tinggi semampai membuatnya terlihat anggun dengan baju muslim yg menjadi kesehariannya

~Ikhsan Habibi

Pemuda tampan nan alim,dikenal memiliki solidaritas tinggi terutama dalam kegiatan keagamaan ini berusia 29 tahun,anak dari pasangan pengusaha kenamaan dikota P.

_pagi itu sepanjang jalan Teuku Umar tampak ramai,waktu masih menunjukkan pukul 07.00 pagi,masih banyak pelajar dan para pekerja berebut jalan saling mendahului

cuaca hari ini pun sedikit mendung,padahal dari tadi malam hujan deras telah mengguyur hingga pagi ini pun menyisakan banyak genangan air disekitar jalanan

byurrr'' seorang gadis yang sedang berjalan kaki,mendadak berhenti.kemudian reflek melihat bagian bawah pakaiannya."Astaghfirullah" gumamnya lirih,kemudian ia pun meneruskan langkahnya menuju kampus,meski dengan pakaian yang

sudah sedikit basah terkena genangan air

Di depannya sebuah mobil berwarna hitam nampak berhenti,dari dalamnya turunlah seorang pria berkacamata

"maaf mbak,saya tidak sengaja"ucapnya

"ngga apa apa mas,saya yang kurang berhati hati"jawab gadis itu lembut,dengan tetap menunduk

"ya sudah,sekali lagi maafkan saya,oh ya,saya Ikhsan,mbak nya siapa ya"pria itu mencoba membuka percakapan dengan mengajak berjabat tangan

"maaf mas,dinda jalan dulu,takut terlambat"jawab si gadis sambil berlari menjauh

"ok,baiklah dinda,nama yang manis,semanis orangnya,semoga kita bertamu lagi" ucap si pria setengah berteriak agar gadis itu mendengar

rupanya dinda mendengarnya ia pun tersenyum meski tak ada seorangpun yang melihat

hari ini,jadwal dinda hanya 2 kelas,sebelum pulang,ia berniat untuk mampir ketoko buku langgananya.dikampus maupun dilingkungan rumahnya ia dikenal pendiam dan jarang ikut kumpul kumpul dengan teman temannya.sebagian waktunya ia gunakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah,ibu bapaknya pedagang sembako dipasar,jadi selepas subuh langsung berangkat,apalagi jarak dari rumahnya kepasar lumayan jauh,sedang kakaknya laki laki dan sudah menikah ikut tinggal dirumah mertua,adiknya juga laki laki masih duduk dibangku SMP,lebih sering menghabiskan waktunya dipasar membantu orangtuanya.jadilah dinda yang bertanggung jawab akan kebersihan rumah

sebelum subuh dinda sudah terbiasa bangun,merebus air untuk menyeduh teh adalah hal pertama yg ia lakukan setelah bangun tidur.menanak nasi sambil mengolah bahan makanan sedanya untuk sarapan orang tuanya sebelum berangkat.rutinitas itu ia lakukan setiap hari,tanpa pernah mengeluh.ia sadar keadaan ekonomi keluarga mengharuskan mereka untuk hidup sederhana.Bagi Dinda,bisa kuliah merupakan anugerah dari Tuhan,makanya ia tak pernah main main dengan kuliahnya,ia selalu berusahan untuk mendapatkan nilai yang terbaik

setelah hampir 20 menit,angkutan umum yang ditumpangi dinda,akhirnya berhenti didepan Mall eX,mall terbesar dikota P.Dinda langsung bergegas turun kemudian berjalan ketempat tujuannya,toko buku.ia bisa menghabiskan setengah hari jika sudah berada didalamnya.

12.00 dinda nampak keluar dari toko buku,berjalan dengan tergesa gesa menuju mushola yang ada di dalam Mall eX,tanpa sengaja menabrak seseorang.

"brug"aduh..maaf,saya tidak sengaja"kata dinda sambil melihat orang yang ia tabrak

"dinda"ucap orang itu.

ternyata orang itu adalah Ikhsan.

"maaf mas,saya benar benar tidak sengaja"kembali Dinda meminta maaf

"tak apa,aku juga tadi yang berdiri ditengah jalan"kilah Ikhsan

"kamu dari mana mau kemana din"

"saya habis lihat lihat buku mas,ini mau ke musholla,sudah masuk waktu dzuhur,maaf ya mas,saya duluan"ucap dinda lirih

"ayo bareng,ini aku juga mau sholat dzuhur,kita ke Musholla belakang saja din,lebih luas"

"memangnya ada ya,setauku musholla disini cuma 1 dipojok sebelah toilet kering itu"tanya Dinda

"wah,,kamu kapan terakhir kesini,Musholla belakang baru jadi minggu lalu"

"sebulan yg lalu saya baru dari sini,maaf saya nggak tau mas"jawan Dinda lirih.

sesampainya di Musholla,Dinda dibuat takjub dengan desain musholla itu sendiri,meski terlihat kecil,namun karena penataannya apik,membuat betah siapa saja yang disana,tak terkecuali Dinda

siang itu,Ikhsan dan Dinda sholat Dzuhur berjama'ah.

Saat hendak keluar dari Musholla,dinda dikejutkan dengan Ikhsan yang berdiri tampak menunggunya

"kalo ngga keberatan,kita makan siang dulu din,pujasera depan sana,terkenal enak siomaynya"tawar Ikhsan

"maaf mas,dinda mau langsung pulang saja,nanti takut adek sudah pulang sekolah,kasihan nggak bisa masuk rumah kuncinya kebawa dinda"tolak dinda dengan halus

"okelah,tapi kapan kapan bolehkan aku main kerumah kamu"ikhsan masih saja berusaha

"silahkan kalau mas mau silaturahmi"

"tapi,rumahmu..dimana din"selidik ikhsan

"kampung Sukamaju mas,dinda pamit ya,Assalamualaikum"dinda kemudian berlalu meninggalkan Ikhsan yang tampak tersenyum kearahnya.

"Waalaikum salam.Bismillah Dinda,semoga Allah mempertemukan kita lagi"ucap Ikhsan dalam hati

budi,yang dari awal bersama ikhsanpun,langsung menjauh manakala melihat Bosnya itu bertabrakan dengan gadis yang ditemuinya tadi pagi,ia sepertinya tahu jika sang bos tertarik dengan gadis yg baru dikenalnya

"hmm bos,semoga berjodoh"goda Budi

"Do'akan saja kalo jodoh tak kemana,ayo pulang,aku capek pingin istirahat"

"istirahat sambil ngelamunin dinda ya.."Budi semakin menggoda Ikhsan

"diam kau,atau sarapan tadi pagi aku masukkan daftar bonmu"ancam Ikhsan sambil bergurau

"ampun bos"budi menyerah.

saat mobil Ikhsan keluar dari Mall eX,ia melihat Dinda naik angkutan umum,tanpa bicara Budi langsung berinisiatif mengikuti mini bus itu dari belakang

"kenapa ngikutin angkutan umum"tanya Ikhsan

"sudah bos..aku tau kamu penasaran dimana rumah dinda kan...sebagai teman yang baik,aku akan membantumu tanpa meminta imbalan"goda budi lagi

Ikhsan pun tersenyum simpul,sebenarnya ia malu untuk meminta budi mengikuti angkutan yang dinaiki dinda

setelah 20 menit,dinda nampak turun didepan gang dengan gapura bertulis"Kampung Suka Maju",ia tampak berjalan masuk ke dalam kampungnya.sementara 2 pasang mata didalam Mobil nampak menatap dinda yang semakin tak terlihat.

"serahkan padaku bos,aku yang akan mencari rumah dinda"

"aku percaya padamu bud.ayo kita pulang,aku benar benar lelah hari ini"jawab Ikhsan

mobil yang dikemudikan Budi pun kembali berjalan membelah keramaian jalan disiang yang sedikit mendung

"semoga Allah memudahkanku bertemu denganmu lagi dinda,entah kenapa aku sangat percaya kita akan kembali bertemu"do'a Ikhsan dalam hati.

~hai..sista wa ukhty,semoga kalian suka ya..

jangan lupa tunggu episode selanjutnya