Raine tidak dapat menerima fakta itu di kepalanya selagi dia membenamkan dirinya di dalam penderitaan yang dia rasakan, bahkan suara Aeon pun tidak mampu menjangkaunya.
Dalam usahanya untuk menenangkan Raine, Aeon sampai ikut terbakar oleh udara panas di sekitarnya. Penjaga bayangan itu berusaha mengulurkan tangan ke arahnya, namun sayang tubuhnya tidak bisa bergerak sama sekali.
"Raine, hentikan semua ini!" Aeon menutup wajahnya dari kobaran api itu, dia tidak peduli meskipun dia telah terluka sangat parah.
Sementara itu, di dalam lelehan bola api yang telah menelan tubunya, Raine tiba-tiba dapat merasakan sepasang lengan yang mengirimkan sebuah percikan ke seluruh tubuhnya.
Percikan yang sangat dia kenali dan telah dirindukannya selama berhari-hari, satu-satunya pecikan yang hanya dimiliki oleh orang itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com