Life is too ironic.
It takes sadness to know what happiness is.
Absence to value presence.
And noise to value silence.
**************
"Jangan lihat." Kata Calleb sambil menekan kepala Raine ke dadanya untuk menutupi pandangannya dari pemandangan mengerikan di depannya.
Namun, Raine terlalu kaget untuk memberikan respon saat tubuhnya gemetar ketakutan.
Apakah dia telah mati?
Itu adalah satu- satunya pertanyaan, yang terus Raine tanyakan di dalam kepalanya di antara suara dering yang berangsur- angsur menghilang.
Suara khawatir Calleb adalah hal pertama yang dia dengar di tengah keributan.
"Raine, bisakah kau berjalan?" Calleb bertanya ketika dia melihat Raphael dan Serefina berlari ke arah mereka.
Raine menutup matanya dan mengangguk.
"Ayo pergi." Kata Calleb sambil membalikkan tubuh Raine dan meraih tangannya untuk menjauh dari gerbang masuk.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com