Mobil melaju.
"Sabrina ... kau kenapa?" tanya Azka kebingungan dan sangat merasa bersalah.
"Mungkin dia lelah, rumah ku dekat sini,kalian boleh istirahat," kata Om Abdul.
"Sabrina ..." Azka sangat bingung,wajahnya resah gundah melanda.
"Aku tidak bisa apa-apa ... kau tahu kan ...." Sabrina terus menangis dan merunduk.
"Aku minta better lagi," minta Sabrina mengejutkan Azka. Azka segera mengambilkan biskuit anti galau itu.
"Laper?" tanya Azka memberikan biskuit, Sabrina sangat cepat menyautnya. Lalu makan namun merengek.
"Ini enak ... hiks hiks hiks" Sabrina makan tapi menangis.
"Enak, kok nangis?" tanya Azka ia sangat khuwatir, matanya tak henti memandang gadis cinta pertamanya bertingkah aneh.
"Aku ...."
"Iya. Apa ... ayo katakan?" Azka masih menghadap ke Sabrina yang duduk di belakangnya. Azka sangat penasaran.
"Hiks ... Aku ingin pup ... he hiks kan ... memalukan ...." Akhirnya Sabrina mengatakan apa yang ia tahan selama itu, akhirnya ia sudah tak tahan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com