"Jika cinta memang imajinasi, maka seharusnya kakak bisa berkarya dengan imajinasi." Lagi-lagi Sabrina ingin memotifasi, dia sangat ingin Azka menjadi pria mandiri.
"Aku mencintaimu, tapi aku tidak ingin jadi budak cinta, saling mencintai bukan dalam kebodohan yang membuat kita rapuh. Tapi kita bersama saling menguatkan satu sama lain. Aku juga sadar aku terlalu menuntut, seharusnya aku tidak egois untuk membantu tapi memaksa kak Azka untuk mandiri. Karena setiap orang yang jatuh cinta itu sering kali melakukan ambisi, obsesi, kebodohan. Aku ingin kita saling cinta sewajarnya, karena jika salah satu dari kita ada yang di ambil Allah harus iklas, fikiran ku sampai kesana, aku sering mengingat kematian sejak aku tidak bisa jalan, dengan ingat akan adanya maut, aku lupa cara bahagia di alam sesaat ini, namun kau berhasil menghidupkanku lagi, entahlah bagaimana nanti cerita cinta kita saat end nya, sampai nenek kakek, atau meninggal muda atau ..." terang Sabrina panjang lebar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com