"Maafin Kia ya Randi. Kamu udah bawain makanan kaya gini tapi Kia nya malah ninggalin kamu sendirian gitu aja."
"Iya ga apa-apa kok Bu. Saya juga negertiin Kia. Pasti dia juga udsh nungguin telepon dari Arsa. Kalo gitu saya pamit dulu Bu. Titip salam buat Kia nya."
"Iya, nanti Ibu sampaikan ke Kia. Kamu hati-hati ya. Sekali lagi Ibu minta maaf ya Randi atas nama Kia."
"Iya Bu, ga apa-apa kok. Santai aja. Assalamualaikum."
"Waalaikumsallam."
Dan kini Randi pun sudah berpamitan dengan Ibunya Kia untuk pulang ke rumahnya. Karena saat ini Kia juga sedang asik bertelepon dengan Mas Arsa di dalam kamarnya.
"Kia ini keterlaluan. Dia udah ga sopan. Masa ada tamu kaya gitu udah repot-repot bawain makanan ke sini tapi malah di tinggalin gitu aja. Tadi kata Randi, Kia itu lagi angkat telepon? Dia angkat telepon dari siapa ya? Ah palingan juga dari Arsa. Aku harus kasih tau dia kalo perbuatan dia kali ini udah ga sopan," pikir Ibu Kia.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com