"Kia sayang..."
Ketika Ibu Kia masuk ke dalam kamarnya dan ingin memberikan sarapan untuk Lia, ternyata Kia masih tertidur lelap.
"Ternyata Kia masih tidur. Kalo gitu biarin aja deh dua istirahat dulu," ucap Ibu Kia di dalam hatinya.
Akhirnya Ibu Kia kembali keluar kamar Kia dan menghampiri suaminya lagi yang sedang duduk di ruang keluarga.
"Loh, kok sarapannya di bawa lagi Bu?"
"Iya, Yah. Soalnya Kia nya masih tidur. Biarin dia tidur aja dulu. Soalnya semalam kan dia juga tidurnya cuma sebentar."
"Oh gitu. Yaudah kalo gitu. Tapi jangan sampai ga makan juga. Takutnya dia jadi ga punya energi dan semakin sakit."
"Iya Mas. Nanti kalo udah agak lama, aku bangunin dia pelan-pelan."
Tok... Tok... Tok....
Tiba-tiba saja ada suara seseorang yang mengetuk pintu rumah Kia pagi ini.
"Siapa ya Bu? Pagi-pagi gini tumben ada tamu. Apa temannya Kia yang mau jemput Kia ya?," pikir Ayah Kia.
"Kalo gitu aku bukain dulu ya Mas, pintunya."
"Iya sayang. Makasih."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com