webnovel

Lima Tahun

Lima tahun kemudian~

Selama lima tahun ini Elena dan Naruto berada di panti asuhan. Memangnya mau ke mana lagi, 'kan? Tidak mungkin juga jika mereka diadopsi seseorang.

Fakta tentang keduanya yang merupakan wadah kyuubi masih disembunyikan, warga sipil belum mengetahui tentang keduanya. Hal ini memang diperlukan karena jika sampai diketahui jika keduanya merupakan Jinchuriki, maka mereka akan dibenci oleh warga desa. Dan jika ini sampai terjadi, keduanya akan menjadi mendera atas perilaku semua orang.

Dan selama Elena tumbuh lima tahun ini, dia tidak memiliki penampilan yang berubah dari kehidupan sebelumnya. Dia masih tetap memiliki rambut hitam, mata hitam, dan kulit kuning langsat. Dia sama sekali tidak mewarisi perawakan dari Minato maupun Kushina.

"Nee-san! Mari bermain bersama! Aku merasa cukup bosan, nih!" minta Naruto.

"Ya, ya, mari kita bermain petak umpet? Jika kamu berhasil menemukan, Nee-san dalam ½ jam, Nee-san akan menuruti apa yang kamu minta." Elena mengangguk setuju atas permintaan Naruto.

"Baik, Nee-san!" Naruto menutup matanya dan mulai menghitung.

'Wah, dasar manusia tidak beradab. Jika kamu meminta untuk bersembunyi, kamu selalu selamat, 'kan?'

'Tentu saja. Kamu pikir aku ini siapa?" Elena membalikkan badan dari Naruto.

*Cring…

Menggunakan kemampuan Teleportasi, Elena langsung menuju ke atas patung monumen hokage keempat.

Di sini Elena merupakan cenayang dan memiliki kemampuan Teleportasi bahkan sejak sebelum dia bereinkarnasi ke dunia ini, jadi ini bukan hasil Hiraishin milik Minato.

"Fuah …! Desa ini memang tampak luas jika aku melihatnya." Elena meregangkan tubuhnya dan melanjutkan, "Jika melihat desa dari atas ini, aku jadi merasa jika area yang dihancurkan Kurama tampak kecil."

'Woy! Dasar tidak sopan! Aku tidak menghancurkannya, tapi aku dikendalikan untuk menghancurkannya,' Kurama berargumen untuk menolak kata-kata Elena.

"Sudahlah, sudahlah, aku hanya bercanda, jangan diambil hati atas candaan yang aku lakukan, Kurama," gumam Elena pelan agar tidak didengarkan oleh siapapun yang ada di dekat sana. Memang tidak ada orang, namun lebih baik waspada.

'Dan lagi, bukankah ada hal lain yang lebih penting untuk dibahas, Elena?'

"Ya, aku juga merasakannya, lho. Sedikit demi sedikit, aku dapat merasakan jika orang-orang mulai membenci kita semua. Seharusnya informasi tentang kami yang menjadi Jinchuriki merupakan rahasia, tapi orang-orang sudah mulai mengetahui jika kita merupakan Jinchuriki."

'Itu akan menjadi hal gawat untukmu, 'kan? Cepat atau lambat adikmu akan menyadari situasi ini dan menjadi murung, lho.' Kurama mengakhiri kalimatnya dengan membuat seringai.

"Selain itu, kamu juga pasti bisa merasakan beberapa orang mengawasi kita. Dua di antara mereka bukanlah masalah dan tampak normal, tapi satu yang lainnya sama sekali tidak memiliki emosi. Dari sini dapat disimpulkan, jika asal dari mereka bukanlah satu organisasi yang sama."

Elena memiliki kemampuan Telepati yang memungkinkan membaca pikiran seseorang, dan Kurama dapat mendeteksi emosi. Jika Elena menerima chakra Kurama, dia dapat membaca pikiran dan emosi dari targetnya. Memang Kurama masih berada di dalam segel, tetapi dia tetap bisa memberikan chakra kepada Elena dalam jumlah tertentu yang sangat kecil.

'Apa kamu tahu tentang mengapa orang-orang bisa mengetahui jika kalian merupakan jinchuriki?'

"Entahlah. Tapi jika aku boleh menebak, dalang dari semua ini merupakan orang yang sama dengan yang mengirim orang tanpa emosi untuk mengawasi kita. Menurutku, rencananya adalah membuat kita berdua menderu, kemudian menolong kita saat sedang di situasi terpuruk itu."

'Memangnya apa untungnya melakukan itu? Bukankah lebih cepat jika langsung menculik kalian berdua?'

"Tidak semudah itu. Jika mereka menculik kita, maka kita akan menganggap mereka sebagai penjahatnya. Tapi jika mereka menjadi penyelamat kita, maka kita akan memberikan rasa terimakasih padanya dan berakhir dengan menuruti semua yang ia katakan. Sebagai jinchuriki, harga aku dan Naruto bukan hal yang bisa didapatkan begitu saja."

'Bukankah masih ada skenario yang jauh lebih mudah? Mereka bisa menculik kalian dan menyelamatkannya di tengah jalan, 'kan? Tidak perlu melakukan hal-hal merepotkan seperti menghasut semua orang.'

"Tidak semudah itu, kau harusnya ingat jika masih ada pihak lain yang mengawasi kita. Jika kita diculik, maka pihak itu akan menghalangi penculikan terlebih dulu sebelum berhasil menculik kita."

'Hmm, baiklah, aku paham. Dan kamu sebaiknya segera kembali. Jika kamu menghilang terlalu lama, adikmu pasti akan menjadi khawatir cepat atau lambat.'

"Ide yang bagus."

*Cring…

Elena kembali menggunakan Teleportasinya untuk kembali ke tempat Naruto.

*Tap...

Dia muncul di belakang Naruto dan menepuk bahunya.

"Yo, Naruto, kali ini aku yang menang, ya." Elena menunjukkan senyuman kemenangan kepada Naruto.

"Urg, lain kali aku pasti akan menang," Naruto tampak sedikit frustasi atas kekalahannya, tapi dengan cepat dia kembali bersemangat dan siap menantang Elena di waktu selanjutnya.

"Oke. Tampaknya sekarang sudah saatnya makan siang, mari kita makan bersama yang lainnya," ucap Elena disertai senyuman ramah.

'Wah, wah, kamu memang sangat hebat karena bisa mengubah kepribadianmu dengan cepat, ya? Beberapa saat yang lalu, kamu meninggalkan dia sendirian, tapi sekarang kamu langsung terlihat ramah,' komentar Kurama.

'Aku ini telah hidup lebih lama dari yang kamu lihat. Kamu tahu sendiri jika aku merupakan seseorang yang bereinkarnasi, 'kan?' balas Elena.

---

Di dalam ruang hokage ketiga, seorang Anbu tiba-tiba saja muncul di depan meja Hiruzen. Dia merupakan salah satu Anbu yang mengawasi Elena dan Naruto. Anbu tersebut berlutut di depan meja hokage, dan mengarahkan pandangannya ke bawah. Dia menunggu respon dari Hiruzen sebelum memberikan laporannya.

"Ada apa? Jika tidak penting jangan menggangguku!" Hiruzen mempertunjukkan ekspresi tidak senang atas kedatangan Anbu itu.

"Elena kembali menghilang dan kami tidak dapat menemukannya," lapor singkat Anbu itu.

"Sigh, hal ini terjadi lagi. Memangnya bagaimana cara gadis kecil itu menghilang dengan cepat dan berhasil lolos dari pengawasan kalian? Dan lagi, hal ini bukan hanya sekali saja, tapi sejak dia berumur tiga tahun dia selalu menghilang tanpa dapat dideteksi dan muncul kembali di saat yang tiba-tiba." Hiruzen menghela nafas lelah memikirkan masalah tentang Elena yang menghilang.

Namanya juga memakai Teleportasi, wajar saja jika manusia biasa tidak dapat menemukan keberadaan Elena. Sudah begitu, kemampuan Teleportasi Elena tidak memerlukan segel seperti Hiraishin dan tidak memerlukan chakra karena itu bukan jutsu. Sesuatu yang menghilang secara tiba-tiba seperti Elena benar-benar membuat para Anbu yang mengawasinya kerepotan.

"Apa yang akan kita lakukan selanjutnya, Sandaime-sama?" tanya Anbu itu. Wajahnya yang tertutup topeng membuat ekspresinya tidak terlihat.

"Kembali dan awasi dia. Selama tidak ada bahaya yang menghampiri Gadis itu saat dia menghilang, abaikan saja dan jangan mengambil langkah apapun," jawab Hiruzen.

"Baik, Sandaime-sama."

*Sis…

Anbu itu kemudian menghilang dari tempat ia berada, melanjutkan tugas yang diberikan Hiruzen kepadanya.