"Hallo... hallo.. Rez? hallo,... " kata Zea yang terkejut Teleponnya terputus begitu saja.
"Reza kenapa ya? jangan-jangan Reza ikut ngambek juga? Ya, tuhan. ini lidah tajam amat, bisanya membuat orang jengkel saja." kata Zea yang menggerutu kepada dirinya sendiri, karena mengira Reza marah kepadanya.
seperti yang dikatakan oleh Reza kepada saya tepat 10 menit setelah Reza menutup teleponnya cowok tampan ini sudah berdiri di depan pintu gerbang rumah gadis manis itu.
Reza menelepon saya dari luar gerbang untuk memberitahu bahwa ia Sekarang sudah sampai di depan rumah Zea.
"Hallo, Rez. kenapa kamu tadi menutup teleponnya tiba-tiba seperti itu? aku kira kau marah kepadaku." kata Zea yang langsung mengomel begitu saja, saat menerima telepon dari Reza.
"buka tirai jendela mu. aku sudah sampai di depan rumah." kata Reza singkat dan tidak banyak bicara.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com