Pagi ini masih sama, gerimis dan dingin, Tasya dibalut dengan jaket bertulisan awalan namanya itu tersenyum sepanjang jalan menuju rumah Senja, entahlah Dia bahagia saja bawaannya, karena semua yang Dia jalani selama ini bukanlah sebuah kenyataan melainkan mimpi yang semu.
Lagu "diri" dari Tulus menemani perjalanan mereka, Bumi juga tak kalah sumringah, melihat Tasya yang tak berhenti tersenyum, baru kali ini Dia bisa menikmati kecantikan wanita yang sudah 17 tahun ini menjadi istrinya.
"Udah sampe, bentar Sya"
Seketika rindu menyeruak, rumah ini adalah rumah yang selalu menjadi tempat yang paling nyaman untuk mengadukan semua masalahnya, penghuninya yang ramah seakan mampu mengerti setiap masalah yang selama ini menjalar di dalam takdirnya.
Kursi roda itu menjadi tumpuannya, Bumi dengan telaten membantunya, ya setidaknya Dia bisa merasakan bagaimana kasih sayang Bumi yang sesungguhnya.
"Welcome back Tasya"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com