webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
280 Chs

Curhat Ke Ayah Dan Ibu

Fasya dan Syafa melangkah masuk ke dalam rumah mereka, ekspresi Syafa masih saja di tekuk membuat sang kakak menghela nafas panjang.

"Kami pulang!" ucap Fasya mewakili adiknya.

Refan dan Reisya menoleh pada putra dan putri mereka yang melangkah mendekat. Mereka pun tersenyum dan menyambut keduanya, lalu Fasya dan Syafa mencium tangan kedua orang tua mereka.

"Kalian sudah pulang? Ayo sini duduk dulu!" ajak Reisya pada Fasya dan Syafa.

Fasya mengangguk setuju sedangkan Syafa hanya terdiam, dan mengikuti pergerakan Fasya. Melihat hal itu Refan dan Reisya saling melirik bingung, mereka tidak tau apa yang sudah terjadi pada anak-anak mereka.

"Ada apa? Kenapa wajah Syafa murung gitu?" tanya Refan dengan nada curiga.

Fasya menoleh pada Syafa, sedangkan Syafa menghela nafas panjang.

"Syafa kesal yah, rencana yang sudah Syafa buat berhari-hari gagal total. Jadi gak mood buat lanjutin dramanya," jawab Syafa dengan wajah semakin di tekuk.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com