{Agni}
"Apa mungkin Jen jatuh cinta beneran dengan Lavinka?"
Pertanyaan Aslan terus berputar di kepala Agni seperti kaset rusat. Tidak bisa dihentikan sekeras apapun dia mencari distraksi. Bahkan setelah Aslan pergi dari meja mereka dengan pertanyaan yang mengambang.
"Jangan bilang lo kepikiran kata-kata Aslan?" Fey metatap Agni dengan pandangan curiga.
Lagi pula siapa yang tidak akan curiga, kalau setelah pertanyaan itu— raut wajah juga gerak-gerik Agni terlihat berbeda. Seolah perempuan itu tengah memikirkan sesuatu yang pelik sampai seluruh urat mukanya mengekerut.
Agni memainkan jarinya diatas meja, mulutnya terbuka seolah ingin bertanya, tapi teekatup lagi. Dia sendiri tidak yakin apakah pertanyaan yang ada di otaknya sekarang ini penting? Entahlah...
"Menurut lo perkataan Aslan bener?"
"Kenapa jawaban itu jadi penting untuk lo. For godness sake Agni, lupain Jen, he's jerk."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com