"Daisy ... sayang, tenanglah," ujar Jeremy menenangkan Daisy dengan sentuhannya.
Reina yang tahu keadaan memanas langsung membawa Jason beserta Lily ke ruang bermain mereka.
Wajah Daisy menegang penuh amarah menatap Eza. Walau sentuhan Jeremy berhasil memadamkan amarahnya sedikit, tapi bukan berarti Daisy lantas tidak marah pada Eza.
"Wow, tenang, Daisy. Aku hanya mengajaknya bicara," ujar Eza membela diri.
"Jangan sekali-kali mengajaknya berbicara seolah orang tuanya nggak di sini?" kata Daisy mengingatkan.
"Daisy, sebaiknya kamu ke kamar," kini suara Thomas, Ayah tiri juga mertuanya itu berbicara. Daisy langsung menatap Thomas dengan kesal, namun ia tetap pergi sesuai perintah Ayahnya.
Sampai Daisy masuk ke kamar, Eza kemudian kembali duduk dengan yang lain. Jeremy masih di sana, menetralkan suasana walau ia merasa jengah dengan kondisi yang sudah keterlaluan.
"Maafkan dia, dia memang sensitif kalau sudah bicara tentang Raja," kata Jeremy mewakili Daisy.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com