- THEN -
- Daisy's POV -
***
Dua kali bibir ini tersentuh olehnya. Lagi-lagi tanpa izin. Bodohnya aku... aku membalas ciuman itu. Seakan mengizinkannya, padahal sama sekali aku tak menginginkan lagi bibirku disentuh olehnya.
Semakin lama semakin intens. Apalagi di kegelapan malam hari. Perlahan aku memanggil namanya. Aku mengerang, aku tahu hal seperti itu akan memancing laki-laki merasa bergairah, tapi bukan itu yang kumaksud. Maksudku, berhenti menciumku, Zen!
Zen melepaskan bibirnya dariku secara perlahan. Ia membenamkan sebentar dahinya pada dahiku. Nafas kami sama-sama memburu. Aku tak munafik bahwa aku memang merasa sama bergairahnya seperti dia. Dicium laki-laki tampan, diakui atau tidak bahwa ia calon suamiku, tetap saja, rasa gairah itu ada.
Dinyalakan mobilnya tanpa berbicara apa pun padaku. Benar-benar hening sepi. Akhirnya aku cukup mengantuk selama keheningan itu terjadi, kuputuskan untuk tidur begitu saja.
***
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com