Sulit bagi mengiyakan ucapan Ama perihal karma untuk Reina. Di satu sisi ia setuju, tapi di sisi lain Daisy juga merasakan kasihan pada Reina. Kenapa ia harus mendapatkan karmanya saat masa kehamilannya.
"Hmm, ya sih. Tapi aku yang nggak tega. Kalau aku menyembunyikannya, bukannya sama saja aku mendukungnya?"
Ama menggelengkan kepalanya. "Ya nggak mendukungnya begitu, Dai. Maksud kamu juga pasti baik kan, karena nggak mau bikin mereka bertengkar. Iya, kan?"
Daisy mengangguk-anggukkan kepalanya dan ia bersandar di sofanya. Meluruskan kakinya dan sejenak terbaring menatap langit-langit ruang tamu. Ia menghela nafasnya.
"Aku tidur sebentar ya, Am. Kalau ada Jeremy, tolong bangunin aku," pesannya.
"Eh, nggak di kamar saja?"
"Nggak. Di luar adem."
Daisy memejamkan matanya dan ia mulai tidur dengan nyenyak tanpa merasakan apa pun di sekitarnya.
***
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com