Li Yong cukup terkejut mendengarnya. Namun ia tidak memberikan reaksi apa-apa. Dia pun tidak bicara. Li Yong tetap diam sambil sesekali meneguk teh hangat itu.
Ketua Han pun terdiam. Sekarang, keduanya membungkam mulut. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh mereka berdua itu.
"Ada orang datang," kata Li Yong tiba-tiba.
"Ya, aku juga merasakan kehadirannya," jawab Ketua Han.
Mereka sama-sama menoleh ke arah pintu masuk. Keduanya sedang menunggu orang itu masuk ke dalam.
Tidak berapa lama, pintu diketok oleh orang dari luar.
"Masuk," ujar Ketua Han.
Pintu terbuka. Segera terlihat seseorang yang datang sendiri. Ia bukan lain adalah Panglima Guan.
Namun, orang itu pun memberikan reaksi yang sama seperti Ketua Han sebelumnya. Ia berdiri di ambang pintu. Sepasang matanya menatap ke arah Li Yong. Mulai dari atas sampai bawah, tidak ada yang terlewatkan.
Sepertinya Panglima Guan benar-benar terkejut. Buktinya saja, ia diam seperti patung dalam waktu yang cukup lama.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com