Love mendekatkan wajahnya berirama bisikan. "Ya, kau selalu menyakitiku disetiap detiknya. Sentuhanmu, gerakanmu, dekapanmu membuatmu mendamba. Rasanya aku ingin berada dalam dekapanmu sepanjang waktu."
--
"Masuklah." Memberi ruang kepada Lucas untuk memasuki apartement nya. Lucas menatapnya horor. "Kenapa lama sekali membuka pintunya, hah? Kau membuat kakiku berjamur."
"Hal penting apa yang ingin kau bahas denganku sehingga membawamu mendatangiku malam-malam seperti ini, huh?" Melempari Lucas dengan tatapan tak suka.
Lucas langsung menuju dapur menuangkan air mineral ke dalam gelas kemudian meneguknya sampai tandas. Setelah itu kembali menuju ruang tamu bergabung dengan Marcell. "Apakah kau sudah tahu bahwa Liam mengadakan jumpa pers?"
"Ya, aku tahu. Hanya saja aku tidak tahu hal apa saja yang dia sampaikan ke publik. Aku pun tidak tertarik mengetahuinya."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com