webnovel

Berbeda tapi satu.

Nusa Putra, itu namaku. Sejak kecil aku sadar bahwa aku memiliki kepribadian ganda. Saat diri yang lain menggantikannku, aku tetap bisa melihat apa yang dia lakukan, bertukar pikiran dengan dia, begitu juga sebaliknya. Nama dia adalah Rajab Putra, dia bilang sendiri kepadaku bahwa itulah namanya. Karena memiliki dua kepribadian, kami juga memiliki sifat yang berbeda. Aku yang suka lelucon, tidak serius, dan tidak terlalu peduli dengan sekitar. Sedangkan dia kebalikan dari diriku. Kami juga memiliki bakat yang berbeda yang terpendam di diri masing masing. Walaupun memiliki sifat yang berbeda, kami memiliki tujuan yang sama. Guncangkan dunia! Orang tuaku dan teman-temanku pun tidak ada yang tahu tentang ini. Karena ini adalah rahasia tentang kita.

arfiro · perkotaan
Peringkat tidak cukup
4 Chs

Ujian

Melihat Rajab mulai fokus di layar komputer didepannya, Nusa tidak menunggu dia sampai selesai tetapi Nusa langsung pergi tertidur.

Keesokan harinya, Rajab dengan kemampuan otaknya mampu menyelesaikan berbagai macam logo, video, dan foto untuk diposting di web fiverr maupun yang lainnya, dengan begitu akan banyak pelanggan yang tertarik dengan kemampuan editing nya.

Tidak hanya itu saja, Rajab pun memposting berbagai video tentang dirinya melakukan coding dengan sangat handal dan tanpa cela. Tentu saja Rajab hanya menunjukkan jarinya saat mengetik keyboard dan menampilkan layar.

Merasa matahari sudah terbit, Rajab menghentikan aktivitasnya dan segera membangunkan Nusa.

"Oi oi, bangun lu! Udah pagi nih, hari ini kan ada ujian akhir semester!"

"Hah? Yang bener lu udah pagi? Perasaan gua baru merem dah, kok udah pagi aja sih?"

"Ya mana gua tau lah, pokoknya gua mau langsung tidur, jadi bye!"

"Yaelah langsung minggat aja." Tidak ada jawaban dari Rajab, Nusa segera bergegas untuk bersiap siap ke sekolah.

-------

"Aku dapat informasi dari guru, kalau hari ini ada ujian?" Ucap tanteku saat melihat dengan tajam ke arah ku.

"Hehehe iyaa tante." Merasa panik dengan tatapannya, aku fokus dengan sarapanku.

"Yaudah, pokoknya kamu yang bener aja ngerjainnya, jangan sampe dibawah kkm semua kayak waktu itu." Walau sambil tersenyum tapi aku merasa tidak ada senyuman di wajahnya, jadi aku hanyak mengangguk dengan panik saja.

"Yuk berangkat."

Sesampainya di sekolah, aku merasa seluruh tubuhku lelah, dan mata yang sulit dibuka.

"Woii! Kenapa lu nus? Lesu banget, gak tidur ya?" Ucap Thariq yang memperhatikan raut wajaku.

"Hah? Ohh iya nih rik. Kemarin gua gak tidur sama sekali karena belajar semaleman haha."

"Yaelah ada ada aja lu, belajar itu ada waktunya nus, jangan dipaksain semaleman gitu haha." Haidar langsung gabung pembicaraan.

"Yahh liat aja lu yaa, gua kali ini pasti ranking 10 besar! Liat aja nanti haha."

"Mana mungkin!!!" Ucap yang lainnya yang memperhatikan pembicaraan ku.

Mereka terus berbincang sampai bel yang menandakan ujian akan segera dimulai.

Saat yang lain berpisah ke bangkunya masing masing, Nusa mendengar suara yang mendukungnya dari belakang.

"Nusa! Gua yakin lu pasti bisa, Goodluck ya!" Kata Rachel sambil mengacungkan jempol.

"Hahaha iyaa hel." Menjawab dengan raut wajah memerah.

----------------

Selama proses ujian, Nusa mengerjakan ujiannya dengan sekuat tenaga.

"Sialan nih si Rajab, mata gua sampe gak kuat gini buat melek. Nih orang liat layar ditempelin ke mukanya apa gimana dah." Nusa langsung tertidur tidak memikirkan ujiannya.

"Nus nus, bangun cepetan! Udah beres nih ujiannya, tenang kertas lu udah gua kumpulin! Hehehe." Melihat kearah suara, Nusa melihat Jihan yang menggoyangkan badanku untuk membangunkan.

"Hah!? Udah dikumpulin? Gua kan belum ngisi sama sekali Han!" Aku panik sambil memegang kepalaku.

"Yaa abisnya lu gua bangunin gak bangun bangun hmmph!"

"Yaudah iyaa gapapa, santai aja haha."

"Iyaa kalau gitu gua ke kantin yaa sama yang lainnya, mau ikut ga?" Ujar jihan mengundang aku.

"Hoaammmphhh, gausah Han gua mau lanjut tidur aja."

Dengan begitu Nusa mengerjakan soal ujian yang lain hanya 5 soal lalu langsung tertidur.

"Yaelah Nus, gua perhatiin dari tadi lu selama ujian tidur mulu hahaha." Kata Haidar.

"Iyaa nih Nus, ada ada aja lu." Indra ikut menimpali.

"Hahaha santai aja kali, lagian cuman Uas doang bukan buat kenaikan kelas."

Bel berlonceng selama 3x dengan begitu murid murid segera pulang ke rumah masing-masing.

Sesampainya di Rumah, Nusa langsung membangunkan Rajab yang sejak pagi tidak bersuara.

"Oi oi bangun lu Jab, gara gara lu gua gabisa ngerjain ujian." Gerutu Nusa dikepalanya.

"Hooammph, yaelah gapapa kali kan cuman ujian doang, dari dulu nilai kita juga kecil."

"Iyaa sih.... tapi kan" Nusa langsung dipotong sebelum menyelesaikan kalimatnya.

"Udahh kita kan emang gamau nonjolin diri dulu kali, jadi selama satu tahun ini kita diam saja di bawah."

"Iyaa deh iyaa haha."

"Pokoknya gua selama seminggu ini bakal begadang terus buat selesaikan proyek yang lainnya oke."

"Iyaa bawel haha."

Selama seminggu ini Nusa mengerjakan ujian dengan keaadaan mengantuk, sedangkan Rajab terus menerus mengerjakan pekerjaannya di malam hari.