Ditengah-tengah Raka yang masih tertidur pulas di samping brangkar Bela, jari jemari Bela bergerak pelan. Nampaknya Bela mulai memberikan tanda-tanda yang baik.
Tenaganya yang masih belum pulih sepenuhnya, membuat tubuhnya tidak bisa bergerak leluasa. Hanya tangan dan kepala yang bisa ia gerakkan, itu juga hanya pelan.
"Aku dimana ini?" Bela mengerjapkan kedua matanya sembari memandangi sekelilingnya yang berwarna putih.
"Kenapa rasanya berat." Bela merasakan tangan sebelah kanannya ada yang menindih.
Dengan susah payah, Bela menggerakan kepalanya hendak menoleh ke kanan. Ada apa gerangan di atas tangannya hingga terasa berat.
Disela-sela susahnya menggerakkan tubuhnya, kulit tangannya bisa merasakan ada sesautu yang tajam namun geli disana. Hal itu membuatnya semakin penasaran.
"Siapa itu?" Bela melihat ada sebuah kepala dengan rambut yang acak-acakan menindih tangan kanannya.
"Kak Steven?" Bela jadi teringat dengan siapa dia terkahir kali sadar tadi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com