Keisha memakai kembali jas hitamnya sementara Callysta memeluknya dari belakang sembari merebahkan pipingnya ke punggung Keisha.
Keisha tersenyum, lantas berbalik dan memeluk Callysta yang masih bertelanjang tanpa sehelai pakaian pun di tubuhnya.
"Hei," ujar Keisha seraya mengusap kening dan pipi gadis itu. "Jangan murung seperti itu."
"Aku hanya ingin kau menemaniku di sini sampai pagi esok, Kei."
"Aku tahu," Keisha mengecup kening Callysta, memeluk gadis itu lebih dalam lagi. "Dan aku juga tidak ingin dicap sebagai anak durhaka, Cal."
"Papamu pasti mengerti, Kei. Dia kan pernah muda juga."
Keisha tertawa, meremas bokong Callysta sedemikian rupa.
"Kau benar, Sayang," ujar Keisha. "Hanya saja, papaku tadi tidak ikut ke acara pameran itu karena pekerjaannya. Dan besok, sudah memasuki hari pelelangan. Dia pasti ingin tahu banyak hal, Cal."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com