...
{Sore hari}
di dalam istana seorang pria duduk di dekat jendela menikmati angin² sepoy dengan teh memegang buku di tangan satu selesai lalu membaca yang lain membaca dengan serius membulak balik kan buku "Jadi ini benar² dunia lain?" bertanya tanya seolah tak percaya
" ini buku terakhir yang ku baca akhirnya "
aku membaca buku lebih dari 22 buku lalu kembali berjalan menuju rak pojok kanan menaruh (akan aneh kalau seorang bangsawan membaca yang harus di pelajari oleh anak²)
'Dunia sihir dan pendekar pedang' aku mengumpulkan pikiran ku kembali lalu mengambil kaca bola tanpa warna
"jadi ini alat sihir dan benda² aneh ini juga pasti sesuatu yang luar biasa" tersenyum siap mencoba hal yang baru aku menyentuh bola seperti tutorial di catatan buku 'menutup mata fokus pada suhu tubuh' tiba tiba bola itu berwarna hitam pekat panik mencoba menarik tangan ku
"Sial ini menguras tenagaku apa yang terjadi di buku di nyatakan hanya akan menampilkan bakat tapi jelas ini melemahkan ku"
kemudian aku mendengar suara tidak jelas nada robot di gantikan wanita dan kemudian menjadi suara gadis kecil
[Jangan melawan penjahat kecil]
[Tenanglah~jika kau semakin memberontak kegelapan itu akan menghisap mu hingga kering~]
suara lembut nya mengelitiki telingaku Mendengar ini aku panik tapi dengan cepat tenang "Siapa kamu apa yang kau lakukan di ruang privasi ku?"
aku melihat gadis kecil menjilati bibir nya menatapku dengan geli melihat ini membuat ku kesal
"gadis kecil sebaiknya beri tahu apa yang kau lakukan" tiba tiba aura yang sangat mendominasi menyerang ku membuat ku lengah mengertakan gigi berdiri dengan sekuat tenaga 'apa apan dengan kekuatan nya' kaki ku seakan mau patah "Arghh!! UHUK uhuk " (aku muntah darah sial!!)dan kaca bola itu pecah mengeluarkan aura hitam menyebar ke ruangan 'sial gadis ini sangat berbahaya terlalu kuat apakah dia akan membunuhku'
[Ara ara~ maaf aku tidak bermaksud menyakitimu] 'pembohong!' jelas dia membenarkan diri nya sendiri 'lebih baik aku diam sambil memikirkan kemudian aku bisa melihat dia dengan sempurna seorang gadis kecil dengan tinggi 150an rambut putih mata merah kehitaman dengan kulit pucat yang cocok di kulit nya
[ruangan mu sangat bau dan berantakan apa kau pemalas?]sambil membersihkan sekali jentik jari aura hitam itu menghilang menghadapku dia memberi senyum kemenangan 'luka ku sembuh?' aku melihat tubuh ku sendiri jelas kaki ku tadi patah dan sekarang melihat nya kembali normal seakan akan kaki ku tak pernah patah
[aku tidak ingin bermain-main dengan mu lagi aku akan langsung ke inti pembicaraan] sambil membuat ekspresi serius
"kau yang bermain main dasar @##$#"
.....
apa apaan keadaan ku ini terlalu absurd
aku bahkan tidak tahu dunia apa ini
"Jadi kau itu Dewi Veronica pengendali waktu?" menyebut nama dengan canggung aku merasa aneh setiap berbicara dengan loli ini yah aku tidak meragukan nya dia memberi ku informasi bahkan masa depan ku
[yah kau Fraz Ray menjadi seorang penjahat dengan obsesi yang gila terhadap kekuasaan menjadi yang terkuat bahkan raja tidak bisa menyentuh mu kemudian kakak mu merawat seorang pahlawan jatuh cinta berkeliaran mencari harem bahkan istri² mu bertekuk lutut pada nya hahaha~ yah sisa nya adalah sejarah] (kau tahu penjahat tidak akan bisa menang dengan si peran utama)
mendengar penjelasan nya aku mendengar dengan kaget tak percaya cemas perasaan asam
"Dan aku adalah penjahat yang di takdirkan mati dalam 7 tahun kemudian lalu apa yang kau harapkan dari ku Dewi Veronica." bertanya dengan pahit bagaimana kau mendengar nya aku akan mati di tangan istriku sendiri
[yah memang setelah kau mati kerajaan Azura yang kau tempati damai tapi, dalam 5 tahun kemudian iblis meraja Lela di berbagai kota kerajaan lain berdampak akan dalam keadaan kacau balau dan pahlawan itu dia hanya bermain dengan gadis dan mati konyol di kamar nya sendiri jika di ingat² lagi itu cukup.. bffhahahaha jika kau melihat pasti akan sangat lucu] loli ini tertawa terbahak bahak memegang perut sambil berguling guling aku mengurutu kening binggung
" bukankah pahlawan di takdir kan membawa perdamaian? apa yang dia lakukan bukankah dia peran utama nya? lalu seberapa kuat iblis yang kau bicara kan bukankah kau yang terkuat di dunia ini?" menderetkan pertanyaan dengan ekspresi datar aku tidak terlalu peduli pada dunia ini kecuali itu menganggu keamanan diriku sendiri
loli ini mengusap hidung dengan tangan nya bersikap sombong jika orang lain melihat ini akan menganggap nya sebagai chuni.. sial aku harus menjaga mulutku
[hahaha ya aku yang terkuat Aku bahkan bisa membunuh semua manusia, hanya saja iblis dan pahlawan tak akan berpengaruh pada aura ku perlindugan si Dewi pelacur itu sangat menyebalkan berhati hatilah ada 12 Dewi di dunia ini] tiba tiba gadis kecil di depan ku berubah bentuk menjadi dewasa binggung dengan keadaan absurd ini kemudian tangan dia menutup bibir ku
aku ingin memberi tahu bahwa aku bukan pemilik tubuh dari dunia yang tidak ku ketahui ini tapi mulut ku seakan di segel 'apakah dia sudah menduga ini lalu bagaimana dengan tubuh lama ku apakah aku benar benar sudah mati aku ingin kembali!'
[ aku akan memberimu kekuatan hisap darah ku ini akan memberi mu ingatan yang lebih luas Fokus aku tak punya waktu untuk di sia siakan] dengan nada yang agak kasar tapi
aku tidak banyak bertanya langsung menghisap 'rasa darah nya manis apakah ini darah seorang Dewi!' dengan Rakus aku menjilat² tangan nya
"apa ini aku merasa ngantuk apa yang kau lakukan Dewi Veronica?" dengan nada cemas
tapi dia tak berniat menjelaskan
[ Rawatlah Olivia dengan baik ] berjalan ke arah ku sambil memeluk ku tak lama cahaya warna keemasan di sekitar ruangan memasuki tubuh ku dengan perasaan hangat lembut dan perasaan aman melihat veronica menjadi partikel-partikel perlahan menghilang
aku ingin bertanya² apa yang dia lakukan tapi rasa kantuk ku menghalanginya
'apa ini aku merasa akan memiliki mimpi panjang' berjalan dengan kaki tertahti tahti menuju kamar