Setelah Percakapan singkat tersebut, semua orang yang ada di ruangan itu saling berkenalan kembali dan berbicara selama beberapa saat.
Erwin berbicara bahwa Kelompok levi yang akan menjaga Eren Termasuk Arima akan di tempatkan Sementara di kastil bekas peninggalan Markas Pasukan Pengintai dulu, dan Akan berangkat Besok juga.
Setelah berpamitan Arima Dan yang lainnya meninggalkan Ruangan dia di antar oleh salah satu anggota pasukan pengintai Kedalam penginapan karena besok akan langsung menuju Kastil tua bersama Squad Levi.
....
....
Keesokan harinya Arima bangun, melakukan beberapa pemanasan dan latihan pagi.
Ketika salah satu orang dari pemerintahan mendatanginya.
"Permisi Anda Adalah Arima. Saya mempunyai Kiriman dari Zakley-sama kepada anda."kata Pria tersebut.
"Baik aku segera menuju ke sana."Arima berjalan menghampiri Pria tersebut.
Dia mengangguk dan langsung memimpin jalan.
Pria tersebut membimbing Arima menuju kandang kuda terdekat, Arima melihat Ada Seekor kuda Dengan Tubuh yang sangat besar dan Gelap Sedang Berdiri di sana, dengan gagah berani, Arima bisa terlihat Otot-otot di bagian Kaki kakinya.
"Hehh... lumayan."Kata Arima setelah memandang Kuda Yang di berikan Kakeknya Tersebut.
"Dengan ini Pesanan saya sudah terlaksana, saya permisi."Dia sedikit membungkuk.
"Baiklah, dan terimakasih."Jawab Arima.
Dia mengangguk dan Meninggalkan Tempat itu, Arima memandang Kudanya Sekali lagi dan mulai mendekati kuda Tersebut.
Arima mengelus Kepala Kuda Tersebut, Kudanya pun tidak keberatan dan Tidak melakukan perlawanan ketika di sentuh oleh Arima.
"Hehe.. baiklah siapa nama mu biar ku pikirkan Sebentar, hmm... bagaimana jika Kirito.... atau Asta... Kirigaya...hmmm nama mu lumayan Sulit.."Arima bergumam sendiri di depan Kuda tersebut.
"Baiklah namamu Adalah Jean No.2 karena muka mu Mirip dengannya. Hahahaa."
Kuda tersebut Hanya Diam Tidak mengerti sambil memandang Ke Arah Arima.
Setelah menggosok-gosok kudanya Arima kembali Ke dalam, membersihkan diri dan bersiap-siap untuk pergi menuju kastil Bersama Squad Levi.
...
...
Arima sudah bersiap dan turun ke bawah penginapan, di bawah penginapan Arima melihat Petra sedang menunggunya.
Melihat Arima, Petra Langsung menghampirinya sambil berkata."Ohh.. ini dia Arima-Kun, senang bertemu dengan mu lagi, Perkenalkan Nama ku Petera Ral."
"Oh.. Ternyata anda, senang bertemu denganmu juga, perkenalkan nama ku Arima Ackerman. Mihon bantuannya. Petra-san."
"Baiklah kalau begitu kita langsung saja Menemui Kapten Levi, Tapi sebelum itu, biar kuberi saran Kedamu Arima-kun biar begitu juga Kapten Levi itu orangnya Sangat Pemarah jadi, mulai dari sekarang berbicara lah dengan Kapten Levi okey?."Kata Petra.
"Ba-Baiklah Aku akan Berusaha."Kata Arima.
Mereka menuju kandang kuda dan mengambil kuda mereka, Petra Memuji Kuda Arima Karena terlihat Sangat kuat dan Ketika di Naikki oleh Arima Terlihat Sangat Keren.
Di perjalanan Petra menjelaskan beberapa hal tentang Spesial Operations Squad Levi kepada Arima.
Arima mendengarkannya dengan Seksama Karena peraturan Di dalam Setiap Cabang kemiliteran berbeda Oleh karena itu Arima tidak ingin Melakukan Kesalahan Yang konyol.
.....
Sesampainya Di gerbang Arima bisa melihat Sekumpulan Pasukan pengintai Mengenakan Jubah Hijau dengan Lambang Sayap kebebasan.
Tentu saja Arima mengenali setiap Anggota yang berada di Situ.
Arima juga melihat Ke arah Eren, yang Arima lihat dari kondisinya Lumayan tegang dan belum terbiasa dengan situasi ini.
Arima hanya bisa menghela nafas melihat kondisi Eren Sambil menghampiri kelompok Mereka.
Levi yang melirik ke arah Arima Langsung berbicara."Baiklah Karena Anak Bansawan Sialan ini sudah Sampai Ayo berangkat."
"....."
"....."
Semua orang Terpana Denagan Keadaan Antara Arima Dan Kapten Levi.
"Arima-kun jangan di ambil hati, itu lah Sikap Kapten yang biasanya. Haha.."Petra yang ada di dekatnya hanya bisa menghibur.
"Tidak-Tidak masalah Tempramen anak kecil memang belum dewasa Biasanya Seperti itu, aku juga memaklumi Situasi dia.."Arima berkata Sambil tersenyum, Dia sengaja Mengencangkan Sedikit nadanya Agar bisa di dengar.
"....."
"....."
Kelompok itu Jatuh dalam keheningan, Bahkan Kuda Levi juga ikut Terhenti.
"Ka-Kalau begitu ayo kita pergi! Berangkat!. Auo!."Erd yang melihat situasi ini langsung. Memotong masalah berhenti di jalan, karena mereka Masih mempunyai misi penting yang di berikan oleh Komandan Erwin.
Perjalanan di lanjutkan Tujuan Kami Bergerak Ke dalam Kastil Dinding Tose kastil Perkumpulan Pasukan Pengintai Dahulu kala yang sudah di tinggalkan, karena Kurangnya Sumberdaya yang dekat Transportasi yang Susah Tidak ada sungai di sekitaran Markas, bisa di bilag orang yang membangun Kastil dibtempat itu 'Bodoh'.
Di perjalanan Oluo Mengoceh tentang Membunuh Banyaknya Titan yang dia bunuh beserta jumblahnya.
Arima hanya mengabaikannya sambil memberikan Tatapan Dingin kepada orang seperti dia. Lalu dia dengan cepat berpindah Sasaran Menuju Eren.
Di perjalanan orang yang memberi banyak Kesan Kepadanya Hanya Oluo yang Banyak berbicara sedangkan Yang lainnya Hanya diam, dan Waspada.
Melihat ini Arima hanya berpikir.'hehh.. kalian semua masih curiga Dengan Eren tapi tidak ingin mengubah Kesan Eren terhadap kalian. Memang Squat ini mempunyai beberapa Trik.'.
Perjalanan Berjalan dengan lancar Arima juga mulai berbincang Dengan Eld Jinn, karena Kesan Arima kepadanya Sangat Bagus.
Mereka Berbicara Tentang banyak hal, tentang Atima yang berada Di Kadet Pelatihan, pertempuran Di Trost, Dia juga Memuji Kuda Baru yang di berikan Kakeknya Padanya.
"Benar juga Arima, jika tidak salah Kau di sebut sebagai Pahlawan di medan Perang Sebelumnya, dan Dikatakan Jika kau tidak ada Garnisun memperkirakan Bahwa Korban Jiwa akan Naik sangat banyak, bagaimana Kau bisa memiliki Kekuatan Seperti itu?, sedangkan Kau hanya berlatih selama tiga tahun dan Pengalamanmu dalam Menghadapi Titan Sangat minim bisa di katakan kau Hanya bertempur hari itu?."kata Eld bertanya kepada Arima.
"Aku tidak tau harus mulai dari mana tapi Sejak kecil Aku sudah melatih tubuhku dan mengasah keterampilan bertarung dari Bawahan Atau orang yang Kakek-ku Sewa."Kata Arima.
"Eld-San Ketika Kami berada Di kadet Yang Sama, Arima Bisa melakukan Apapun dengan Sekali lihat Mau sesusah apapun itu. Bisa di bilang dia adalah Yang sering orang Sebut Sebagai Jenius." Kata Eren dengan Tenangnya.
"Ketika Gerbang Rose di Hancurkan, dan Titan mulai Berdatangan Aku hanya berpikir jika aku tidak tenang aku akan mati, jika aku ketakutan aku juga akan mati, jika aku tidak melawan, suatu saat nanti aku dan keluarggaku akan mati. Jadi yang bisakulakukan Mengeluarkan Semuanya dan tidak menahan diri."Kata Arima dengan Tenangnya sambil mengendarai kuda dengan Anggun.
"....."
"....."
"Be-Begitu ya.?"Kata Erd.
"Aku setuju dengan mu Arima!."Gunter sthultz yang dari awal tampak Waspada dan Diam mulai berbicara.
"Benar."Kata petra sambil mengangguk.
"Heh.. bocah Apa yang kau katakan Memang benar kadang-kadang kau-."Dia mengikuti Cara berbicara Levi tapi dia menggigit Lidahnya dengan muka yang konyol.
Levi hanya mengendarai Kudanya dengan Berlahan Tapi dia menyimak Semua pembicaraan mereka."Menarik."