webnovel

Asmarandana

Malam yang beranjak pagi, meninggalkan sepi yang bergilir menjadi harapan.  Bersama Sang pagi yang kini telah merindukan malamnya. "Kau tau pagi dan malam bagaikan tembang Asmarandana, ya itu sebuah perumpamaan dimana mentari di pagi hari membara tatkala menemui bulan," kata laki-laki itu yang kini tengah berdiri di depan sang gadis. Gadis yang kini telah berumur 19 tahun itu biasa dipanggil dengan nama Anatasyia Viona Hammid. Dia kini telah berada dipinggiran sungai menikmati mentari yang tengah tenggelam bersama seorang laki-laki yaitu Anandra Jeno Ardiansyah.

Tulisan_Pyy · Sci-fi
Peringkat tidak cukup
56 Chs

24. Membisu

"Cukup membisu tanpa kata tanpa ucap, bertahan dalam diam lebih baik daripada berucap namun tak di dengar." -Anatasyia Viona Hammid

.

.

Malam ini benar-benar malam yang indah, bahkan ada beberapa bintang yang ikut serta meramaikan birthday party Viona. Bakar-bakaran masih berlanjut dengan alunan gitar milik Jeno dan gema suara dari bala-bala. Sekarang menunjukkan pukul setengah sebelas malam, namun mereka belum juga memiliki niatan untuk pergi dari café, untung aja café tutup sampai jam 12 malam jadi mereka bisa chill lebih lama lagi.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com