webnovel

Asmarandana

Malam yang beranjak pagi, meninggalkan sepi yang bergilir menjadi harapan.  Bersama Sang pagi yang kini telah merindukan malamnya. "Kau tau pagi dan malam bagaikan tembang Asmarandana, ya itu sebuah perumpamaan dimana mentari di pagi hari membara tatkala menemui bulan," kata laki-laki itu yang kini tengah berdiri di depan sang gadis. Gadis yang kini telah berumur 19 tahun itu biasa dipanggil dengan nama Anatasyia Viona Hammid. Dia kini telah berada dipinggiran sungai menikmati mentari yang tengah tenggelam bersama seorang laki-laki yaitu Anandra Jeno Ardiansyah.

Tulisan_Pyy · Sci-fi
Not enough ratings
56 Chs

25. Berulah

"Tak apa sedikit berulah dalam kehidupan untuk menenangkan sebuah hati yang gusar, menahan sakit bahkan sebuah tangisan pilu." - Salsabila Nada Virendra

.

.

"Pulang yu," ujar Viona sambil meletakkan es kelapa muda yang sejak tadi dia bawa kemana-mana. Tadi mereka sempat mengidam es kelapa muda yang langsung minum dari buah kelapa, akhirnya mereka memilih untuk membeli di salah satu stand yang berjualan kelapa muda tak jauh dari pesisir pantai. Lalu mereka duduk di bawah pohon rindang sambil menikmati kelapa muda dan deburan ombak siang itu.

Renjun mengangguk, "Heéh bentar lagi jam lima, udah habis?" Tanya Renjun yang kini beralih pada kelapa yang tinggal sedikit isinya.

"Iya udah," gadis itu menyuapkan satu sendok terakhir buah kelapa ke dalam mulut kecilnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com