webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasi
Peringkat tidak cukup
413 Chs

Chapter 39: End?

Oleh: Manggala Kaukseya

"The Sena, kami di sini."

Aku bergerak secepat yang aku bisa ke tembok yang bolong ini, demi menangkal adanya orang-orang void yang tiba-tiba memunculkan portal mereka di sisi ini dan masuk ke dalam kota.

"Tolong… taruh di sana."

Gadis Sarma itu memintaku untuk menempatkan kristal elemen tanahku pada sisi-sisi samping tembok yang rusak agar ia bisa melanjutkan pekerjaannya.

"Dimengerti."

Aku pun mulai melakukannya, memunculkan wadah bagi pepohonan besar untuk menumbuhkan dirinya dan menambal pelindung kota ini.

Tak lama setelahnya teh Sena mulai mengangkat tangan kanannya yang dipenuhi cahaya merah muda, mengepalkan benih-benih tanaman yang tergenggam di sana.

Ia pun melempar mereka pada bidang tanah itu, dan perlahan batang-batang pohon raksasa, mulai menumbuhkan dirinya, saling melilit satu sama lain dengan kian rapat, demi mempertebal tambalannya meski tak sekuat bebatuan yang sebelumnya mengisi tembok ini.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com