webnovel

PART 2 : ARAH JAM 3

Setelah memarkirkan si jeruk, gue bingung toleh kiri kanan...tapi dari kejauhan sepertinya gue mengenali sosok hina dina yang gak asing lagi buat gue..langsung aja gue panggil,, ehh kribo kemari lo!

Ini dia sahabat gue "mat codet" alias Rendy Kribo, waktu SMA pernah dapet kenang-kenangan dari anak STM, untuk lima jahitan bordir di pipinya,,, dia temen seperjuangan gue semenjak Ospek di SMA dulu dan sampe sekarang, anaknya setia kawan, dan gak pernah hitung-hitungan sama temen, rambutnya persis brokoli kalo dipanjangin, tingginya mirip gue cuma dia lebih padat, dia juga anak motor dengan satria 120 cc underbone nya itu, tapi bukan dia yg "turun" melainkan pakai joki dan motornya sering menang.

"Oyy Kance...buang aja Hp lo... gue telponin gak pernah aktif, mau jemput ke rumah takut lo dah berangkat, ehhh bener" lanjut Rendy setelah ketemu gue diparkiran, (Kance : teman)

" sorry bro...hp gue error batrenya gak bisa nge-charge"

" udah buang aja, ntar pake punya gue masih satu di rumah"

" lagak lo kribo..hp yang ini aja boleh nemu di masjid pas jumatan, iya kan?"

"pake TOA bro ngomongnya...kurang keras bacot lo,,,asem buka kartu di khalayak ramai gini, tengsin gue"

Akhirnya gue dan rendy menuju ke tempat pendaftaran, dan mulai memilih jurusan yang mau kita ambil. Orang administrasi menyodorkan list jurusan lengkap dengan akreditasinya kepada kita berdua.

"Ren pilih apa lo?" tanya gue ke rendy sambil melihat-lihat list yang dikasih, " gue pilih yang jam tiga aja bro, " kepalanya menoleh ke ke arah jam tiga pertanda ada yang bening di sana.

" wooyyy mat codet,,,ini jurusan...bukan cewek" celetuk gue, " sorry bro, radar gw ON kalo ada bidadari lewat, amanat Pak Bos tadi gue disuruh ambil Teknik Elektro bro"

" yakin, mampu gak otak lo?"

" sepele nian kau nih unto, cak-cak ini mase moncer otak aku nih, kau dewek apo?" lanjut rendy, (ngeremehin banget kamu onta, gini-gini masih moncer otak saya)

"bingung gue...pesen bundo yang penting Teknik, tapi apaan yah""

Lagi bingung milih, tiba-tiba sebelah gue juga lagi ada yang mau daftar

"pak ini berkasnya, aku pilih Teknik Kimia yah" ucap seorang gadis blasteran disamping gue yang tadi dilihat oleh Rendy

" iya dek, ini isi form dulu ya" jawab petugas administrasi

"pak saya samain kayak mbak ini ya, Teknik Kimia" lanjut gue dengan nada yakin

" Asem, milih jurusan kayak milih menu nasi padang maen "sama-sama" in aja, sarap ini bocah" ujar rendy

Itulah kehidupan, ketika kita tengah bimbang kehilangan arah, Tuhan menunjukkan jalan lewat malaikat Nya. Akhirnya gue memilih Jurusan Teknik Kimia yang gak gue duga sebelumnya dan bisa dibilang modal nekat juga.

"yakin lo pilih Tekim, bukannya lo paling gak suka kimia onta?" alis Rendy naik satu pertanda bingung dengan pilihan gue tadi

"absolutely kriboo...segala sesuatu itu udah diatur sama Yang Di Atas, termasuk pilihan gue tadi" lanjut gue sok bijak nyeramahin kribo

" Siappp!,,loe atur aja,,tapi bukan karena cewek yang tadi kan?"

"hmmm...salah satunya itu bro...tapi salah banyaknya gue pengen ngebahagiain kedua orang tua gue"

"ok lah klo gitu,,,eh bro cacing diperut gue demo nih, cari kantin yukk"

" sama, gue juga "

Untuk pertama kalinya kita nyobain kantin kampus ini, kita memilih tempat yang tidak terlalu ramai karena malas antri, didepan warungnya tertulis "Siomay Mang Juhay"

Si kribo pilih tempat, gue yang pesen ke mamang nya.

"Mang bro... somay nya dua ya, nggak pake lama" pinta gue berdiri di samping gerobak siomaynya, "pakek pare nggak" tanya si mamang

" paitlah mang, ehh... tapi yang satu lagi pake aja deh" rasain lo kribo, makan tu pare..

"minumnya apa?"

"capucino dingin satu, trus temen gue...bentar mang gue tanyain ke orangnya dulu..WOYY Kribo lo mau minum apa?" teriak gue

Si rendy menjawab tanpa noleh ke arah gue, tapi matanya tertuju ke arah ladies-ladies cantik yang mampir juga ke warung mang juhay.

"susu ... susu ... aja jun ...yang itu...itu lohh,, yg ennniiiii nih"

"kribo..kelakuan,,,,ya udah mang samain aja capucino dingin"

"ntar anter ke situ ya mang"

" siappp"

Gue balik menuju tempat rendy duduk

" ahh elo bro, gue lagi pengen makan pempek belah malah makan somay, tapi gila juga antrinya rame banget," (pempek belah itu seperti pempek lenjer yang tengahnya dibelah trus ada sambel dan ebi nya).

"ehh,, Jun..sini deh " pinta Rendy nyuruh gue cepat-cepat duduk

" apaan..?"

" gue mau dong jadi tisu meja yang itu" mukanya menyiratkan klo temen gue ini hina dina..

"wahh bener bro..bening-bening banget, emang lo berani!"

"ahh kelamaan lo,,, ayoo!" buset itu bocah gak ada urat malunya

Si kribo mendatangi meja yang ditempati cewek-cewek kece tadi, jumlah mereka ada tiga orang

" ehh kakak... boleh gabung gak nihh"

"#############################" untuk beberapa waktu mereka diam dan saling pandang gitu

"maaf, siapa yah?"

"mampus lo kribo...kelakuan lo gak pernah berubah..norak banget gaya lo" dalam hati gue

Gue mendekatinya, bukan untuk membela tapi pengen nambahin penderitaan kribo. Enggaklah. Kejadian seperti ini sudah sering terjadi sampai gue hafal kelakuannya Rendy

" Maaf ya mbak, maafin temen gue, dia emang kurang enak badan dari pagi"

Ternyata diantara para bidadari itu ada yang terciduk ngeliatin gue sambil nyeruput minumannya dengan sedotan

"enggak apa-apa kok, tapi by the way...bukannya lo yang tadi nyama-nyamain gue pas daftar kan?"

" hehe...kita ketemu lagi...kenalin gue Juna" sambil nyodorin tangan gue buat salaman

"gue Raline..ini temen gue Karin dan yang ini..Inez.." lanjut ia memperkenalkan semuanya

" ini temen gw ..si.." belum selesai gue ngomong

" RENDY..." tangannya lincah menyalami mereka semua

" udahh kalian gabung aja sama kita.." ucap Raline

"Mang Bro siomaynya bawa sini aja!" teriak rendy ke Mang Juhay

Akhirnya kita berlima makan bareng di meja yang sama, membuka obrolan dan saling tanya dari SMA mana, Dari obrolan itu gue tahu bakal satu jurusan (kalo lulus tes) sama Raline, sementara Rendy lebih memilih Teknik Elektro, Inez sama karin di Teknik Telekomunikasi, dan ternyata mereka udah temenan lama semenjak dibangku SMA.

"ehh ntar tesnya hari sabtu kan ya?" tanya gue

" iya sabtu pagi" jawab Raline

"ngapain nanya tes-tesan jun, masih lama ini" mulutnya penuh somay plus ranjau yang gue kasih tadi, mampus lo kribo!

" hueekkkkk,,,apaaan ini pait banget, minum....minum....Jun lo kasih apaan siomaynya" mukanya rendy jadi ungu kehitaman,,hahaha..

" mana gue tahu ...si mamang yg bikin" rasain lo kribo,,,tengsin kan lo

Mereka semua tertawa lepas melihat Rendy mabok pare...

"ah tega nih si mamang,, pake di kasih pare,,lo gak ngomong apa Jun gue alergi pait"

" minumin yg manis biar ilang paitnya"

" kayaknya gak perlu rin,,,ngeliat lo juga udah ilang paitnya " sempat-sempatnya si kribo

"....." terlihat Karin cuma bisa menghela nafas setelah tahu kelakuan Rendy

Gue coba deskripsikan sedikit tentang para bidadari kampus ini

Inez : mukanya jutek, rambutnya model pixie cut, anaknya lumayan tinggi, kesan tomboy kental pada perawakannya, tapi gak mengurangi kecantikannya dengan kulit kuning langsat.

Karin: rambutnya panjang, matanya sipit, sepertinya dia masih berdarah chinese, lebih putih dari Inez, dan kesannya girly banget ini anak.

Yang Terakhir dan yang paling special menurut gue

Raline : gak banyak muka blasteran gini di palembang, ia berdarah campuran antara produk lokal dan internasional, itu dapat dengan mudah terlihat dari parasnya ketika pertama bertemu, rambutnya kecoklatan, dicepol dengan indah dan poninya terurai ke samping, hidungnya mancung, kulitnya putih, bibirnya tipis merah muda, dan matanya....iya matanya adalah anugrah Terindah dari Yang Maha Kuasa, deep eyes but very keibuan alahhhh apa sihh, pokoknya bagi gue ini cewek sempurna banget.