webnovel

PART 3 : TEKNIK KIMIA

Semoga niat gue ambil jurusan Teknik Kimia itu bukan semata-mata karena Raline, tapi seperti kata bundo menjadi "Si Doel Anak sekolahan" dan jadi Gubernur dikemudian hari, lagian gue juga sadar diri siapa gue sebenarnya. Tapi apapun itu Raline adalah sebuah alasan lain yang tak terbantahkan lagi, ada semangat yang menggebu disitu, ada gairah buat gue berangkat kuliah setiap hari, ada keindahan yang bisa gue nikmati setiap detiknya

Akhirnya setelah hasil tes diumumkan nama gue masuk menjadi salah satu dari mahasiswa baru pada Jurusan Teknik Kimia di kampus ini, absolutely Raline juga pastinya, begitu juga Rendy Kribo yang diterima di Teknik Elektro, inez dan karin di Teknik Telekomunikasi. Setelah masa orientasi selesai, Gue akan memasuki babak baru kehidupan sebagai seorang mahasiswa, waktu cepat sekali berjalan, sepertinya baru kemarin gue mengikuti Ospek SMA masih dengan celana pendek SMP duduk disebelah Rendy. Tapi saat ini, level kedewasaan perlahan mulai datang dan mematangkan cara berpikir gue sebagai seorang manusia.

Walaupun pada awalnya gue gak terlalu suka dengan pelajaran Kimia, tapi gue mencoba ambil sisi positifnya ke depan. Gue yakin doa seorang ibu adalah senjata paling ampuh untuk menembus pintu langit walaupun pada kenyataannya halangan dan cobaan pasti akan datang silih berganti tinggal bagaimana kita kuat menghadapinya dan gak pernah behenti berjuang. Semoga pilihan spontan gue untuk jurusan teknik kimia ini berakhir dengan kebanggaan

Ketika awal datang ke kampus ini tahun 2006 dulu, gue pernah ngomong ke kribo dengan pedenya,

" bro, kayaknya ini bakalan jadi kelas gue deh" gue ngomong depan jurusan teknik kimia, padahal tes juga belom.

"amin broo" sahut si kribo.

Ilmu Eksak semuanya penuh dengan kepastian, ketika telah diuji berkali-kali untuk menetapkan sebuah hukum pasti, ilmu yang kongkrit!, sejak saat itulah gue berurusan dengan Mekanika Fluida, Thermodinamika , dan teman-temannya yang menguras pikiran gue hampir setiap hari.

Hari pertama kuliah, gw jalani dengan penuh semangat untuk bertemu dengan lingkungan baru, teman baru, rasa baru, dan semua hal yang baru kecuali si Kribo yang selalu ngekor kemana gue pergi.

Semenjak kepergian babeh, tugas mencari nafkah harus di pikul Bundo seorang diri. Bukan waktu yang singkat baginya membesarkan kedua anaknya ini dengan kondisi menjadi Ibu sekaligus "Babeh" untuk menghidupi kedua anaknya. Tahun 1996 Babeh meninggalkan kami, jadi sudah sekitar 10 tahun semua ini ia jalani.

Bundo menjadi Inspirasi dan semangat gue untuk terus melangkah ke depan, apapun halangan dan rintangan yang bakal gue hadapi, semuanya gak akan lebih getir dari apa sudah ia alami selama ini.

Untuk itulah walau hati ini bertolak belakang dengan keinginan bundo, sekuat itu juga gue lawan demi mengharap ridho dan doa dari beliau. Dalam hati ini selalu ingin membuat dia bangga dan berhasil kelak di masa depan.

Jadi dulu Gue pernah punya cita-cita masuk sekolah musik, dan bercita cita jadi anak band, tapi apa daya Bundo tidak mendukung, nampaknya keinginanitu harus gue kubur dalam-dalam.

Selalu teringat pesan dari bundo untuk gue dan Jasmine, " kalian gak boleh kalah sama temen-temen kalian yang masih punya babeh"