webnovel

SIAPA YANG PESANN??

Sore ini, matahari nampak bersahabat. Rahma, menjalankan montor merah kepunyaan pamannya itu dengan lambat, berharap 1 ranjang besar berisikan gado² ibunya tidak jatuh sia² di jalan.

Jalan mawar di Blitar, konon terkenal dengan keramaiannya. Sebuah perumahan yang cukup luas dengan masyarakat yang sangat ramah kepada orang² yang masuk ke wilayah mereka.

Anak² kecil yang suka bersepeda setiap sore, para orang tua yang selalu duduk di taman kecil tengah perumahan di hiasi perbincangan kecil tentang anak² mereka, pedagang² yang di bolehkan mengais rejeki masuk ke sana, dan para orang tua, yang mengadakan komunitas rutin setiap sore, menjadikan perumahan Surya Citra itu bak kehidupan dunia yang damai.

Tapi kali ini, entah mengapa saat Rahma melintasi jalan jalan beraspal mulus itu tidak ada satu orang pun yang terlihat, bahkan tempat yang terkenal akan keramaiannya, saat itu hening seperti tidak ada satu pun yang menghuni.

Rahma menghentikan montornya di depan sebuah rumah bercat putih bertuliskan no 18 di dinding pagar rumah.

Rahma melihat sekeliling, jalanan nampak sangat kosong, entah kemana para penghuninya sore itu.

Rahma mulai mendekati pagar besi rumah tersebut, ia mengintip ke dalam, terlihat pintu rumah yang tertutup dengan rapat.

Rahma mencoba memanggil pemilik rumah sembari membunyikan kancing pagar yang sepertinya sudah terdengar begitu kencang.

"permisi,,,, gado²,,,, permisi,,,,, gado² nya datang,,,,, "

Namun tetap tidak ada yang menjawab.

hampir 5 menit, Rahma berdiri di depan rumah si pemesan gado² ibunya.

Pulangg????

Rahma tidak berani pulang, dia takut ibunya akan sedih. 50 bungkus gado² yang ia bawa kini menanti sesorang yang ingin menyantapnya.

Rahma menuju rumah di samping tempat tinggal si pemesanan gado².

Hal yang sama ia lakukan, ia mencoba memanggil si pemilik rumah sembari membunyikan kancing pagarnya dengan kencang.

Namun hal yang sama juga terjadi,

tidak ada jawaban.

begitu pun dengan rumah selanjutnya, lalu selanjutnya, lalu selanjutnya lagi, lagi, dan lagi.

ia pun menyerah, langkah kakinya kembali ke motor merah yang membawa 50 bungkus gado² buatan ibunya.

Pandangannya hanya tertuju pada rumahh putih itu,

berharap ada seseorang yang keluar dan membukakan pintu untuknya.

" kemana sihh orang², tumben sepi sekalii, trus yang pesen ini jugaa kemanaa??? alamatnya juga udah bener kok, Perumahan Surya Citra jalan mawar no 18. Tapi kemana ya orang nyaa??? 😔😔😔

apa jangan² ibu di prank lagi sama orangg!!! yah kasian dong ibuuu, trus 50 gado² ini buat siapa dongg??? "

gumamnya.

Sore itu Rahma sudah pasrah. ia berpikir bahwa pesanan itu hanya lah prank dari orang² iseng.

"sungguh tidak punya hati, kan kalau gini ibu jadi rugii!!! ".

gerutu Rahma di depan rumah bercat putih itu.

Ia mulai men stater montornya dan berbalik arah menuju untuk pulang ke rumah,