Miranti mengeluarkan sebilah pedang, mengacungkan ke arah Hendro. Melotot tajam pada laki-laki itu. Sebuah pistol ditembakkan pada Miranti. Tetapi pelurunya terpental akibat baju zirah yang digunakan. Bayangan itu mengubah senjata jadi perisai gelap. Menyatu dengan tangan kanan Hendro. Miranti mewaspadai pergerakannya.
"Nenek di sana! Aku ingin sekali menghajar mereka berdua!"
"Jangan memanggilku nenek tua, dasar bocah tidak tahu sopan santun," ucap Miranti berusaha menahan diri.
Walau demikian, mereka tahu apa yang harus dilakukan. Claudia dan Miranti bergerak cepat. Ayunan cepat dari pedang Miranti menebas Hendro. Sebuah tangkisan terus dilkaukan olehnya. Bayangan itu mengeluarkan cakaran tangan. Menyerang Miranti sembari aura dalam bayangan mulai keluar. Dia menarik Teressa dan Risma secara bersamaan. Lalu menangkisnya dengan perisai di lengan kiri.
"Tidak kusangka kau bisa mengatasi antisipasi seranganku."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com