webnovel

Annaya & Takdirnya

Annaya terlahir sebagai gadis yang berparas cantik dan menawan, dia tumbuh sebagai pribadi yang ceria dan penuh cinta kasih untuk orangtu dan kedua kakaknya. Kebahagiaannya kian sempurna saat di nikahi pria tampan, cinta pertama yang sedari remaja sudah menjadi kekasihnya. Pria itu menjadi suami yang begitu memujanya, seolah dia adalah ratu. Limpahan cinta dan kasih pria itu suguhkan untuk Anna. Hidup berkecukupan secara materi dan cinta membuatnya tidak mengenal airmata kesedihan, sesempurna itulah hidup seorang Anna. Namun ternyata hidup tidak seindah dan sebahagia yang dia rasakan selama ini. Semua kebahagiaan runtuh saat orang yang paling di cintainya pergi meninggalkan Dunia dan dirinya dengan cara yang paling tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ya … sosok itu adalah suaminya. Dan almarhum suaminya meninggalkan wasiat yang mencengangkan. Dan wasiat itu harus di patuhinya. Bagaimana bisa Anna hidup tanpa suaminya? Serta bagaimana bisa Anna mematuhi wasiat terakhir suaminya? Ikuti kisah nya di novel "Annaya & takdirnya". Mohon dukungan nya ya ini tulisan pertama aku semoga kalian suka.

Ardhaharyani_9027 · perkotaan
Peringkat tidak cukup
530 Chs

Benarkah Tidak Ada Jalan Untuk Kita?

"Bos, ada seorang wanita yang memaksa untuk masuk." Seorang bodyguard melapor kepada Sebastian yang sedang menghabiskan waktu sore bersama Anna dan Brayn di taman.

"Siapa?" Anna yang bertanya karena Sebastian mengacuhkannya, ia fokus pada putranya yang sedang bermain ruburik.

"Dia menyebut namanya Kiara, nyonya."

"Haruskah kau laporkan?." Suara dingin Sebastian membuat bodyguard itu menunduk takut.

"Temuilah." Anna melihat raut wajah Sebastian yang suram siap menelan orang.

"Apapun permintaanmu aku turuti, tapi tidak dengan yang ini, Annaya." Anna memberi intrupsi pada Rei untuk membawa Brayn kedalam pustaka.

"Suruh dia menunggu." Anna memberi perintah pada bodyguard tersebut yang langsung di anggukinya, dia berlalu dari sana.

Sebastian menatap penuh tuntutan pada istrinya. Ia sengaja pulang awal untuk menikmati sore hari dengan hangat, malah hama datang menganggu moment indahnya.

"Selesaikan, aku tidak mau terus di ganggunya."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com