"Kamu gak pernah tanya," Adrian menjawab singkat. Membuat Alisha menggerutu.
"Aku sekarang sedang bertanya, Dim! Dan kamu belum jawab." Alisha terdengar tidak sabar, membuat Adrian terkekeh. Tangannya dengan cekatan tengah mengoles bedak di wajah Alisha.
"Iya," jawab singkat Adrian.
"Iya apa?" Alisha tiba-tiba membuka matanya. Untung saja Adrian belum mengoleskan sesuatu di kelopak mata Alisha.
"Sayang, bisakah kita bekerjasama? Agar aku gak salah merias wajahmu. Pejamkan matamu." Adrian berbicara dengan tegas, intonasinya persis seperti Hilman. Memberi perintah.
Alisha kembali memejamkan mata meski dalam hatinya merasa dongkol terhadap suaminya itu.
Selalu saja bertengkar! Gerutu Alisha dalam hati.
Alisha diam seribu bahasa selama sisa sesi merias wajah. Bukan takut dimarahi Adrian, tetapi wujud kemarahannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com