Setelah sekian lama mengudara. Kini, pesawat jet yang membawanya terbang telah mendarat. Louis tampak membimbing sang istri menuruni tangga pesawat. "Hati - hati, sayang. Pelan - pelan saja."
Amira tak juga menjawab kecuali menghujani suami tercinta dengan tatapan penuh kehangatan seolah berkata, terima kasih, sayang.
Bermanjakan akan hal tersebut telah membuat Rissa geram hingga dia pun menerobos barisan di depannya yaitu Aditya - Tamara.
"Auch," rintih Tamara ketika di dorong dengan sangat kuat. Beruntung saat itu sang kekasih bergegas menopang. Kalau tidak maka, sudah bisa dipastikan bahwa kakinya akan tergelincir.
Tak suka atas sikap Rissa yang menurutnya semena - mena telah membuat Tamara melayangkan bentakan. "Dasar gila. Jalan pakai mata dunk! Beruntung, Ada Aditya. Kalau tidak ... " Tamara sengaja menjeda ucapannya ketika Rissa menolehkan wajahnya dengan melemparkan tatapan muak.
"Jalan kalau ga pakai mata memangnya pakai apa, hah? Dengkul?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com