Lu Chao yang sedang minum susu langsung menyemburkannya, "Kamu tadi bilang mau beli apa?"
Xue Xi melihat Lu Chao dengan kebingungan, dia tidak mengerti kenapa Lu Chao bereaksi seperti itu tapi dia dengan serius menjelaskan, "Balon yang ada di rak saat hari pertama saat aku tiba di sini."
Lu Chao, 'Itu kan bukan balon, jelas-jelas itu…'
Saat Lu Chao ingin menjelaskannya tiba-tiba Xiang Huai berdeham.
Xue Xi dengan kebingungan melihat ke arah Xiang Huai.
Kedua tangannya ada di dalam kantong celananya dia berjalan dengan tegak ke belakang meja kasir setelah dia duduk dengan santai di kursinya dia baru bertanya, "Kamu mau membeli itu untuk bermain seorang diri?"
Xue Xi tertegun sejenak, 2 detik kemudian dia baru menjawab, "... Iya."
Xiang Huai bersandar di kursi seolah menyembunyikan dirinya di sisi gelap minimarketnya kemudian terdengar suara yang menggoda, "Bermain seorang diri tidak asik."
Xue Xi berpikir sejenak kemudian berkata, "Benar juga, kalau begitu setelah membelinya aku titip di sini, nanti kita main bersama."
Lu Chao yang sedang minum air langsung tersedak dan minumannya kembali tersembur keluar.
Xue Xi merasa ada yang tidak beres. Saat dia ingin bertanya kepada Lu Chao kenapa dia bersikap seperti itu tiba-tiba terdengar suara jari yang mengetuk meja lalu terdengar suara Xiang Huai yang mempesona, "Adik kecil, kamu sudah hampir terlambat."
Xue Xi, 'Terlambat?...'
Xue Xi dengan panik melihat jam dinding di sana dan benar saja, 5 menit lagi bel sekolah akan berbunyi.
Dengan cepat ia mengambil tas sekolahnya dan berlari keluar, "Aku pergi dulu."
Lu Chao melihat bayangan Xue Xi yang berlari menajuh. Setelah itu perlahan dia melihat ke arah Xiang Huai tapi dia malah melihat Xiang Huai duduk dengan tenang di dalam kegelapan dan kembali melanjutkan bukunya.
Lu Chao menghampirinya kemudian bersandar di meja kasir dan bertanya, "Bos, kapan anda akan kembali?"
Xiang Huai, "Kita bicarakan nanti."
Lu Chao menganggukkan kepalanya lalu berkata, "Oh ya, kemarin saat aku pergi ke rumah Lao Gao untuk mengambil teh, dia sedang berusaha tahu mencari keberadaan bos. Hari ini dia juga bertanya untuk apa bos mau teh itu, aku harus menjawab apa?"
Setelah mengatakan itu Xiang Huai terdiam untuk beberapa saat.
Saat Lu Chao mengira bahwa dia tidak perlu menjawabnya, tiba-tiba saja Xiang Huai tertawa kecil dan berkata, "Hadiah pernikahan."
"Ha?!"
Lu Chao tertegun tapi kemudian dia menjadi antusias.
Lu Chao, 'Jika Lao Gao tahu, bos yang berusia 25 tahun ini memiliki calon istri, terlebih lagi di kota Bing, dia pasti akan terkejut, kan?'
Setelah mengirimkan kabar itu kepada Gao Lao, dia berjalan ke samping meja makan kemudian mengambil uang 100 yuan yang diletakkan oleh Xue Xi. Saat dia hendak memasukkannya ke dalam kantong celananya sendiri, tiba-tiba dia mendengar suara jari Xiang Huai yang kembali mengetuk meja.
Seketika tubuhnya berhenti bergerak, kemudian dia menolehkan kepalanya dan langsung melihat wajah Xiang Huai.
Lu Chao kemudian memberikan uang 100 yuan itu kepada Xiang Huai, setelah itu Xiang Huai membuka dompetnya dan meletakkan uang 100 yuan itu bersama dengan uang 200 yang kemarin diberikan oleh Xue Xi setelah itu kembali membaca buku dengan tenang.
Lu Chao, "..."
Saat jam istirahat, setelah Xue Xi kembali dari lapangan untuk meregangkan tubuhnya, dia mengerjakan soal olimpiade yang diberikan oleh pak Liu kepadanya.
Saat ia sedang berkonsentrasi tiba-tiba terdengar suara orang terkejut hingga menahan nafas kemudian seketika ruang kelas menjadi hening.
Xue Xi sama sekali tidak menghiraukannya hingga kursi di depannya bergerak hingga menabrak mejanya dan saat itu dia baru mengangkat kepalanya.
Dia melihat seorang perempuan dengan rambut berwarna hitam.
Xue Xi, 'Qin… Shuang?'
Xue Xi mengedip-ngedipkan matanya dan dalam hati dia merasakan perasaan yang senang.
Tapi saat ini para siswa di sebelahnya malah langsung menarik meja mereka menjauh dari Qin Shuang seolah rambut hitam Qin Shuang membawa virus yang menular...
Jam pelajaran keempat adalah pelajaran matematika, saat pak Liu masuk ke dalam kelas dan melihat Qin Shuang, wajahnya seketika penuh dengan senyuman, "Qin Shuang, kamu terlihat bagus!"
Qin Shuang tidak mengatakan apapun dan hanya menundukkan kepalanya.
Xue Xi dapat merasakan bahwa sejak Qin Shuang masuk ke dalam ruang kelas, suasana di dalam ruang kelas menjadi sangat tidak nyaman. Ada beberapa siswa yang bergosip dengan suara pelan, ada yang menunjuk ke arah Qin Shuang tapi tidak ada yang berani mengatakan apapun secara langsung kepadanya.
Qin Shuang yang sebelumnya berambut merah muda walaupun suka berdebat tapi hubungannya dengan teman-teman sekelasnya bisa dikatakan masih cukup baik...
Setelah pelajaran berakhir semua orang langsung berjalan keluar pergi ke kantin untuk makan siang.
Setelah Xue Xi menyelesaikan soalnya dia melihat Qin Shuang yang menyadarkan tubuhnya ke meja, Xue Xi bangkit berdiri dan bertanya, "Kamu tidak makan?"
"..."
Di dalam ruang kelas masih ada beberapa siswa yang belum keluar, saat mendengar itu mereka semua langsung menolehkan kepala melihat ke arah Xue Xi dengan wajah terkejut.
Qin Shuang tidak menyangka Xue Xi masih berani bicara kepadanya, dia mengangkat kepalanya dengan wajah tertegun:, "Kamu…"
Tiba-tiba dia teringat bahwa Xue Xi baru pindah ke sekolahnya jadi dia yakin Xue Xi tidak mengetahui apapun karena itu masih bersikap biasa kepadanya.
Qin Shuang memaksakan diri untuk tersenyum dan berkata, "Aku tidak lapar, kamu ke kantin saja."
Dia tidak ingin keadaannya membuat susah orang lain.
Xue Xi, "... Oh."
Xue Xi tidak memaksa Qin Shuang hingga akhirnya ia pergi ke kantin seorang diri.
Setelah selesai makan dia kembali ke kelas dan melihat Qin Shuang yang tadi mengatakan dirinya tidak lapar sedang makan biskuit dan minum susu. Dia terlihat seperti tidak berani keluar dari kelas.
Xue Xi, "..."
Setelah 2 pelajaran terakhir selesai sekarang hanya tersisa jam belajar mandiri. Saat Xue Xi sedang membereskan barang-barangnya untuk bersiap pergi ke kelas olimpiade, tiba-tiba ada seseorang yang berteriak, "Qin Shuang, ada yang mencarimu."
Tubuh Qin Shuang gemetar tapi dia tetap berjalan keluar. Saat kembali ke dalam kelas wajahnya terlihat sangat pucat seolah dia sangat ketakutan.
Xue Xi ingin bertanya ada apa dengannya dan ingin menawarkan bantuan tapi Qin Shuang sama sekali tidak memberikan kesempatan itu kepadanya, dia langsung menjatuhkan tubuhnya ke meja dan terlihat seperti tidur.
Xue Xi hanya bisa menutup mulutnya lalu membawa buku-bukunya dan keluar dari ruang kelas.
Setelah jam belajar mandiri berakhir dengan cepat. Xue Xi masih belum bisa menyelesaikan beberapa soal jadi saat jam pulang sekolah dia hanya bisa membereskan barang-barangnya dengan tidak berdaya dan saat itu tiba-tiba pemandangan di depannya menjadi gelap.
Fan Han berdiri di depannya kemudian dengan sorot mata yang terlihat ragu-ragu dia memberikan peringatan dengan suara pelan, "Kamu sebaiknya jauhi Qin Shuang."
Xue Xi melihat Fa Han dengan tatapan kebingungan.
Fan Han merasa canggung kemudian dia mengangkat dagunya dan dengan arogan berkata, "Dia bukan anak yang baik. Dia akan kembali membuat masalah lagi setelah mengembalikan warna rambutnya, yang jelas jauhi dia!"
Setelah mengatakan itu dia melihat kedua mata Xue Xi yang besar itu terfokus padanya, entah kenapa dia merasa panik sehingga dia langsung berbalik badan dan berjalan keluar dari ruang kelas.
Xue Yao sudah menunggu Fan Han di luar ruang kelas saat melihat kejadian itu dia bertanya dengan curiga, "Fan Han, kamu bicara apa dengannya?"
Fan Han merasa sedikit panik dan perasaannya kacau, dia hanya menjawab, "Bukan apa-apa."
Xue Yao tertegun, dia tidak menyangka Fan Han bisa bersikap begitu kepadanya. Dia meremas bukunya dan melihat ke arah Xue Xi dengan tatapan penuh kebencian.
Xue Xi tidak mengerti kenapa Fan Han memberikannya peringatan seperti itu tapi dia tidak memikirkannya. Saat kembali ke ruang kelas dia melihat Qin Shuang sudah tidak ada di tempat duduknya.
Di dalam kelas hanya tersisa beberapa siswa yang sedang piket. Karena ruangan menjadi sangat berdebu jadi dia langsung mengambil tasnya dan keluar ke gerbang sekolah. Saat dia hendak masuk ke dalam mobil, dia melihat bayangan yang masuk ke dalam gang kecil di dekat sekolah.
Itu adalah Qin Shuang!
Xue Xi mengerutkan alisnya.
Dia biasanya sangat tenang dan tidak akan ikut campur masalah orang lain.
Tapi saat memikirkan Qin Shuang… tanpa ragu dia langsung berjalan ke arah Qin Shuang.
Dia ingin melihat sebenarnya apa yang terjadi!