"Xena ... Pras ... apakah aku bisa membesarkan Kirana sendiri ya?", ujar Xavier pelan saat Xena yang menggendong Kirana menghampiri nya yang sedang duduk sendiri di sudut rumah. Pras lalu duduk disamping Xavier.
"Loe pasti bisa Bro. Jangan takut loe ngga sendiri. Ada kami keluarga loe yang akan siap bersama loe membesarkan Kirana. Loe juga ngga boleh lupa, ada Tuhan yang akan selalu memberikan jalan buat umatnya yang datang meminta", ujar Pras.
"Iya kak, kami akan selalu ada untukmu kak. Sekarang kakak tenangkan diri kakak dulu, pasrahkan semua pada Tuhan. Biarkan Kirana bersamaku ya", ujar Xena.
Semenjak kepergian ibunya, Kirana tidak mau lepas dari pelukan Xena. Seberapapun orang membujuk untuk mengasuhnya, dia tidak akan melepaskan pelukannya dari tubuh Xena. Untungnya Raffa dan Mika yang seakan tahu kepedihan Kirana, membiarkan mama mereka dikuasai oleh Kirana.
Xavier menatap pilu ke arah Kirana yang memeluk Xena dengan erat. Di pintu masuk tampak Wilma dan Adriana baru datang ditemani oleh Michael mendekati ke arah Xavier.
"Kak Xavier, kami turut berdukacita ya kak. Maafkan kami baru datang sekarang karena kami KKN di desa dua minggu terakhir ini kak", ujar Adriana menjabat tangan Xavier bergantian dengan Wilma dan Michael.
"Terima kasih ya. Maafkan alm Luna ya kalau dia ada salah kepada kalian baik sengaja maupun tidak sengaja", ujar Xavier lembut. "Sama-sama kak. Kalau kami ada salah tolong dimaafkan juga", ujar Wilma.
Adriana mendekati Xena lalu ia mengelus kepala Kirana yang ada dalam pelukan Xena. Kirana melihat Adriana dengan mata polosnya lalu mengulurkan tangannya minta dipeluk oleh Adriana. Adriana mengambil Kirana dan memeluknya dengan erat.
"Wah keajaiban nih, Kirana mau dipeluk orang lain selain Xena. Sejak seminggu tidak ada yang bisa mengambil Kirana dari pelukan Xena", ujar Pras tersenyum.
"Iya, wah loe bau apaan si Adriana kok bisa Kirana minta gendong sama loe? Parfum loe beda sama yang gw pake", ujar Xena sambil mengendus Adriana.
"Gw bau permen makanya dia mau sama gw", ujar Adriana.
"Sini Adriana, duduk disini aja. Cape kalau gendong terus, Kirana mulai berat", ujar Pras sambil bangun.
Adriana lalu duduk disamping Xavier. Xavier mengelus kepala anaknya dengan lembut dan Kirana tampak menyandarkan tubuhnya kepelukan Adriana. Adriana mengusap-usap punggung Kirana dan semakin membuatnya nyaman sehingga anak itu mulai menutup matanya.
"Ya ampun, dia tidur", bisik Xena.
"Calon pengganti Luna ya sayang", bisik Pras di telinga Xena pelan.
Xavier ternyata mendengarnya dan melihat tajam ke arah Pras. Pras hanya tersenyum membalas tatapan tajam Xavier.
"Tante Adel dan om Nathan mana Xena? Aku belum menyapa mereka", kata Adriana.
"Nanti aku panggilkan. Kalian tunggu disini aja ya", ujar Xena.
Wilma dan Michael lalu duduk di bangku tak jauh dari Xavier dan Adriana. Pras mengikuti istrinya masuk ke ruang keluarga dan langsung kedua anaknya menyerbunya saat melihat Pras. Xena lalu kembali ditemani Adelia menghampiri Adriana yang masih menggendong Kirana.
"Tuh kan Mom, lihat, Kirana sampai tertidur dalam dekapan Adriana", bisik Xena.
"Eh iya ya. Adriana kalau cape, nanti Kirana kasih ke Xena aja biar dibawa pulang dulu ke rumah depan. Anak ini sudah seminggu ngga pernah mau lepas dari Xena, sampai Xena mandi aja dia masuk kamar mandi", ujar Adelia berbisik.
"Maaf Tante baru datang ya, soalnya kemaren kami KKN di desa", ujar Adriana berbisik lembut sambil mencium tangan Adelia. Wilma dan Michael bergantian mencium tangan Adelia.
"Ngga apa-apa kok. Sudah KKN ya kalian? Sebentar lagi buat skripsi dong ya?", tanya Adelia.
"Iya Tante. Tapi ngga sehebat Xena yang menggeber habis ketertinggalan nya. Malah ada yang Xena lebih dulu ambil mata kuliah daripada kami", ujar Adriana.
"Coba kamu ikut KKN juga sama kami Xena", ujar Wilma.
"Sengaja gw ngga ambil KKN tahun ini, mgk semester depan aja soalnya anak-anak gw masih pada suka rewel. Kasian kalau ditinggal. Itu aja sekarang lagi pada kerubutin papanya, papanya sampe kadang kewalahan sama mereka", ujar Xena lembut.
Xavier hanya diam duduk disamping Adriana sambil memperhatikan anaknya. Adelia memperhatikan anak sulungnya dan tersenyum.
"Tante masuk dulu ya. Terima kasih ya sudah datang. Maafkan kalau Luna pernah ada salah sama kalian", ujar Adelia lembut.
"Sama-sama Tante", ujar Adriana pelan.
Adelia lalu berbalik dan akan masuk ke kamarnya lagi.
"Mom, aku ikut ke dapur deh, ambil makanan dan minuman untuk mereka", ujar Xena sambil merangkul Adelia masuk ke dalam.
"Xena, Adriana bakalan jadi pengganti Luna ya kalau begini", ujar Adelia.
"Semoga aja Mom, Kitakan uda tau Adriana seperti apa. Doakan saja kalau memang yang terbaik untuk kak Xavier maupun Kirana semoga dipermudah jalannya", ujar Xena.
"Aaamiin", jawab Adelia.
Tak lama Xena keluar lagi menghampiri teman-temannya sambil membawa baki berisi minuman dan makanan.
Dibelakangnya Pras mengikuti sambil menuntun kedua putranya. Saat melihat Raffa dan Mika, Wilma langsung menghampiri mereka dan mereka langsung memeluk Wilma bergantian.