Satu tetesan air mata Alena terjatuh, dadanya terasa sesak. Berada di posisi serba salah seperti Alena sangatlah sulit, ketika sayang dan kebencian harus dia berikan di waktu yang sama.
Jika di tanya apakah rasa sayang itu masih ada? Jawaban Alena, ada dan masih sangat ada. Namun, dirinya terus di kungkung oleh rasa takut, membuat Alena mengalami mimpi buruk setiap malam. Menjadikan Alena seorang pembenci.
Air mata Shena meluruh, angin membawanya ikut serta, pelukan kuat Shena lingkarkan di pinggang Arga. Biarkan dia menumpahi segala lelahnya selama ini.
Arga memperlambat laju motornya memberikan kesempatan untuk Shena menangis sendu hari ini.
"Kita kemana Arga?" Tanya Shena ketika jalan yang dia temui berbeda dari yang sebelumnya terlewat.
Dan di sinilah Shena sekarang. Tempat yang hanya tampak remang-remang cahaya dari jauh di tengah lapangan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com