"Argaa, kamu bisa berjarak nggak?"
Shena menendang-nendang kaki Arga yang duduk sangat dekat dengannya. Lelaki yang biasanya tak pernah makan di kantin itu, sekarang malah duduk di samping Shena bahkan tak memberi jarak untuk seorang pun menyelinap.
"Lo bisa diam gak. Makan aja apa susahnya sih!" Sungut Arga mengunyah mie ayamnya.
Shena menggeser pantatnya ke samping, ternyata sudah tak bisa, dinding kantin ber-cat kuning itu membuat Shena terkurung bak penjara dan itu ulah Arga.
Sesaat Shena melengos, menghadap lelaki tampan yang tak memberi jarak pada tubuhnya. Ada detakan yang tak ter-arah dari dalam sana, sesekali matanya tak berkedip, memandangi pemandangan indah dari dekat.
"Gue ganteng"
Arga memalingkan wajahnya tetap di depan wajah Shena. Sangat jelas mata Shena membulat karena kaget, mata mereka bertemu satu sama lain, namun tatapan manis itu harus terhenti.
"Woi ini kantin, bukan tempat kencan!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com