Bagian 45. Bahagia
Hidup hemat tidak selamanya menyedihkan. Pengalaman ngekos di Jakarta telah mengajariku bagaimana caranya bertahan hidup dengan pendapatan seadanya. Setahun telah berlalu sejak reuni SMA kami. Kini aku bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Sebagian besar penghasilanku dari perusahaan ini aku gunakan untuk menyicil hutangku ke orang tua Beth. Paling tidak aku masih bisa survive di Jakarta. Untungnya aku kembali tinggal bersama dengan orang tuaku di sini. Setidaknya aku mendapatkan subsidi tempat tinggal.
Ucapan Ros masih terngiang di benakku. Aku sadar aku mencintai gadis yang disebut Ros malam itu. Tapi aku tidak mau memikirkan tentangnya sekarang. Beban hutangku masih cukup besar. Aku tidak berencana untuk pacaran dulu sampai beban hutangku ini kulunasi.
Hari ini adalah Hari Minggu. Aku hanya ingin menghabiskan minggu-ku dengan tidur sepanjang hari. Rasanya untuk bangkit dari tempat tidur ini berat sekali.
'Klek!!' Pintu kamarku terbuka.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com