webnovel

Istri Simpanan

perkotaan
Sedang berlangsung · 1.9M Dilihat
  • 628 Bab
    Konten
  • 4.9
    229 peringkat
  • NO.200+
    DUKUNG
Ringkasan

Warning: 21+ Mohon bijak dalam memilih konten bacaan. Menikah dengan orang yang tidak kita cintai terasa hidup seperti di neraka. Terlebih lagi mengetahui ternyata sang suami ternyata sudah mempunyai istri. Soo Yin sangat membenci Dae Hyun karena telah membohongi dirinya. Ia mengira Dae Hyun belum memiliki istri sehingga ia mau menikah dengan pria itu. Ikuti terus kelanjutan kisah Soo Yin dengan Dae Hyun. Mohon beri dukungannya, agar Author semangat nulisnya...

tagar
2 tagar
Chapter 1Bab 1 - Terlambat

Berulang kali dering alarm berbunyi tapi Soo Yin masih saja tidak mendengarnya. Hingga dering yang ke sepuluh baru ia terbangun. Meraba ponselnya sambil mengucek matanya dengan sebelah tangan. Ketika samar-samar melihat jam, gadis itu langsung membelalakan mata.

"Sial, aku hari ini terlambat lagi!" umpat Soo Yin. Langsung bergegas turun dari ranjang menuju kamar mandi. Ia membiarkan kondisi ranjang yang sangat berantakan.

Tidak ada waktu untuk membersihkan diri. Ia hanya mencuci muka saja kemudian mengobrak-abrik lemari pakaian untuk menemukan baju seragam kerjanya. Ia benar-benar panik dan buru-buru saat ini. Ia merasa sangat yakin kalau nanti akan mendapatkan masalah.

°

°

The Silla Seoul Hotel

Soo Yin berlari sambil mengatur napasnya yang ngos-ngosan setelah turun dari taksi yang dinaikinya. Hari ini ia harus terlambat masuk kerja akibat bangun kesiangan. Ia bekerja di sebuah bintang lima yang terletak di Seoul, Korea Selatan. Pekerjaannya hanyalah sebagai Housekeeping atau tukang bersih-bersih dan merapikan ruangan. Tugasnya adalah membersihkan tamu sampai lobby hotel. Dia hanya sekolah lulusan menengah atas. Saat ini umurnya masih 18 tahun. Ia bekerja di hotel itu juga karena belas kasihan dari suaminya yang merupakan pemilik hotel tersebut.

Soo Yin langsung menuju lobi hotel untuk mengisi daftar hadir hari ini. Saat dirinya tengah menulis tanpa sadar ada seorang pria yang tengah berdiri di belakangnya. Pria adalah Manajer Han yang sudah bersiap-siap untuk memarahinya.

"Hmmm." Suara Manajer Han menggema ditelinga Soo Yin. Ia langsung menoleh ke belakang ke arah sumber suara.

"Jam segini kau baru datang! kau pikir hotel ini milik keluargamu, sehingga kau bisa seenaknya sendiri!" teriak Manajer Han.

"Maaf, Tuan." Soo Yin hanya menundukkan wajahnya tidak berani menatap sang manajer.

Seandainya kau tau aku adalah isteri dari Dae Hyun, apa kau masih berani membentak diriku? ~ rutuk Soo Yin dalam hati. Tapi ia segera tersadar kalau dia adalah isteri yang tidak dianggap.

"Sudah berapa kali kau terlambat masuk bulan ini?" tanya Han dengan suara lantang. Beruntung tamu hotel masih jarang yang keluar sehingga tidak melihat keributan yang terjadi.

"Ada apa ini ribut-ribut?" tanya seorang pria yang baru saja tiba. Dia adalah Dae Hyun, pemilik dari hotel tersebut.

"Maaf, Tuan. Gadis ini selalu saja datang terlambat," ujar Han sambil menunjuk Soo Yin yang masih menunduk.

"Sudah, biarkan saja! suruh saja dia nanti menemuiku," ujar Dae Hyun. Dia memijat dahinya, merasa pusing dengan keributan yang terjadi.

"Baik, Tuan." jawab Han seraya menunduk sopan.

Dae Hyun melirik sekilas saat tengah berjalan melewati Soo Yin. Ingin ia mengatakan sesuatu tapi kemudian mengurungkan niatnya. Memilih langsung pergi ke ruang kerjanya.

"Kau dengar apa kata Tuan Dae? bersiaplah kau akan segera dipecat," ujar Han kemudian meninggalkan gadis itu yang masih berdiri.

Walaupun ada rasa kesal karena pagi-pagi sudah berurusan dengan Manajer Han tapi Soo Yin bisa bernapas lega setelah kedua orang itu pergi. Ia langsung menuju pantry tempat dimana ia biasa meletakkan barang bawaannya. Soo Yin mengambil air putih satu gelas kemudian meneguknya hingga habis. Ia memegang perutnya juga yang terasa perih karena tidak sempat untuk sarapan. Jangankan untuk sarapan, mandi saja tidak sempat. Ia hanya menyemprotkan minyak wangi banyak-banyak sebelum berangkat.

"Kau terlambat lagi?" tanya seorang gadis seusianya yang bernama Jane. Gadis itu merupakan blasteran Korea- Jerman.

Soo Yin hanya bernapas panjang sambil meletakkan gelas kembali ke meja.

"Begitu pulang bekerja aku semalam ke rumah sakit untuk menemui ayahku," ujar Soo Yin sambil menunduk dengan raut wajah yang sedih. Ayahnya menderita sakit jantung sehingga harus di rawat di rumah sakit. Saat ini hanya ayahnya yang dia miliki.

"Apa sudah ada perubahan?" tanya Jane. Ia duduk di depan Soo Yin.

Soo Yin menggeleng pelan. Ia mengepalkan jemarinya hingga kukunya menusuk di telapak tangannya. Ia sangat ingin menghabisi ibu tirinya setiap mengingat apa yang telah wanita itu lakukan pada keluarganya. Gara-gara ibu tirinya mereka memiliki hutang dan akhirnya usaha mereka bangkrut. Hingga ayahnya mengalami serangan jantung.

"Ya sudah, ayo kita mulai bekerja! jangan sampai Manajer Han melihat kita," tukas Jane.

"Aku harus ke ruangan tuan Dae Hyun terlebih dahulu," ujar Soo Yin.

Soo Yin segera menuju ke ruangan Dae Hyun dengan perasaan malas. Ia benar-benar enggan menemui pria itu. Pria yang sudah menikahinya namun tidak menganggapnya sebagai istri sama sekali. Padahal sudah tiga bulan mereka menikah. Sebenarnya dia juga enggan untuk bekerja di hotel milik Dae Hyun. Hanya saja keadaan ekonomi keluarganya yang memprihatinkan dan kondisi ayahnya yang sakit sehingga mengharuskan gadis itu harus bekerja keras.

Soo Yin menarik napasnya dalam-dalam saat berada di depan ruangan Dae Hyun. Berdiri di depan pintu hingga beberapa saat. Berulang kali Mengangkat tangannya hendak mengetuk pintu tapi menurunkannya lagi.

Tok ... tok ... tok.

Akhirnya Soo Yin memberanikan diri mengetuk pintu. Ia enggan berlama-lama di sana.

"Masuk!" seru Dae Hyun dari dalam.

Soo Yin bergegas masuk ke dalam ruang kerja Dae Hyun kemudian menutup pintu.

"Ada apa memanggilku?" ujar Soo Yin cuek. Dia memang selalu bersikap cuek jika di hadapan Dae Hyun. Tak pernah sekalipun bersikap manis. Baginya tidak perlu bersikap baik dengan pria yang sudah membuat dirinya menjadi wanita simpanan. Masih beruntung dirinya bukanlah gadis yang gila harta sehingga tidak perlu membeberkan rahasia mereka ke publik.

Dae Hyun menatap gadis yang saat ini berada tepat di depannya. Menatap bola matanya yang berwarna hitam kecoklatan. Kulit bersih seputih salju dan rambut panjang yang diikat seperti ekor kuda. Ada rasa bersalah saat menatap gadis itu.

Soo Yin memalingkan wajahnya saat Dae Hyun menatapnya.

"Ambillah!" ujar Dae Hyun sambil menyodorkan kertas di depan Soo Yin. Kertas itu berisi cek untuk dicairkan.

Soo Yin hanya melirik sekilas cek yang berada di atas meja tanpa berniat untuk mengambilnya. Ia hanya kembali memandang Dae Hyun dengan kesal.

"Ambilah! kau pasti membutuhkannya," tukas Dae Hyun dengan pelan. Ia berjalan ke arah di mana Soo Yin tengah berdiri kemudian menyerahkan cek tersebut padanya.

Soo Yin beringsut mundur ketika Dae Hyun berdiri di depannya.

"Aku yakin kau pasti butuh uang untuk membayar biaya rumah sakit ayah," ujar Dae Hyun.

Ayah? apa aku tidak salah dengar. Sejak kapan dia memanggil ayahku dengan sebutan 'ayah'. ~ gerutu Soo Yin dalam hati dengan rasa semakin kesal.

Terpaksa Soo Yin mengulurkan tangan untuk mengambil cek tersebut sambil memutar bola matanya. Melihatnya untuk beberapa saat tapi kemudian langsung merobek cek tersebut hingga menjadi serpihan kecil. Menaburkan cek tersebut tepat di depan wajah Dae Hyun.

"Apa kurang banyak uang yang aku berikan padamu?" tanya Dae Hyun dengan suara keras.

"Aku tidak butuh uangmu!" teriak Soo Yin.

"Bukankah ayah membutuhkan biaya rumah sakit?" Dae Hyun merendahkan nada suaranya mencoba untuk meredam kemarahannya.

"Sejak kapan kau menjadi anak ayahku?" tukas Soo Yin dengan sinis.

"Soo Yin, ayahmu adalah ayahku juga." Dae Hyun berusaha berkata dengan lebih lembut.

"Ayahku tidak memiliki seorang putra, dia hanya memiliki aku seorang diri," ujar Soo Yin.

"Soo Yin, apa kau lupa kalau kau adalah istriku?" tanya Dae Hyun sambil memijat pelipisnya.

"Tentu saja, aku ingat kalau aku adalah istri kedua dari seorang pemilik hotel bintang lima di Seoul," ujar Soo Yin dengan suara keras dan penuh penekanan. Ia memandang Dae Hyun dengan tatapan mengejek.

"Soo Yin, pelankan suaramu!" tukas Dae Hyun.

"Kau takut ada orang yang mendengarnya?" tanya Soo Yin sambil tersenyum mengejek.

"Aku hanya tidak ingin terjadi salah paham. Jangan bersikap keras kepala seperti ini!" ujar Dae Hyun.

"Kau pasti takut kalau istri pertamamu tau kan?" bisik Soo Yin di telinga Dae Hyun.

"Cukup, Soo Yin!" Dae Hyun sudah habis kesabarannya saat menghadapi gadis itu.

"Tenanglah aku tidak akan memberitahukan rahasia kita kepada siapapun, karena aku juga tidak ingin kekasihku tau kalau aku sudah menikah," ujar Soo Yin.

"Jadi kalian masih berhubungan?" tanya Dae Hyun dengan suara meninggi.

"Tentu saja. Kita tidak benar-benar menikah jadi apa salahnya aku masih menjalin hubungan dengan orang lain," tukas Soo Yin.

"Kau benar-benar gadis ...." Dae Hyun melangkahkan kakinya agar lebih dekat dengan Soo Yin. Mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu yang beringsut mundur tapi tubuhnya sudah membentur tembok.

Saat ini Soo Yin terjebak di antara tubuh kekar Dae Hyun dan juga tembok.

"Apa perlu aku buktikan kalau kita sudah menikah?" tanya Dae Hyun sembari memegang dagu Soo Yin.

"Lepaskan aku!" Soo Yin memberontak, mendorong dada bidang Dae Hyun dengan tangannya, berusaha melepaskan dirinya. Tapi tubuh Dae Hyun terlalu kuat dibandingkan tubuhnya yang berukuran kecil.

Soo Yin dapat merasakan hembusan napas Dae Hyun menerpa wajahnya. Jarak wajah mereka hanya hitungan sentimeter saja. Soo Yin benar-benar merasa takut saat ini, ia takut kalau Dae Hyun akan melakukan apa yang dia katakan.

Tok ... tok ....

Terdengar suara ketukan pintu.

Soo Yin bisa bernafas lega karena ada yang datang.

"Kembalilah bekerja lagi!" Dae Hyun melepaskan cengkeraman tangannya dan mundur beberapa langkah dari Soo Yin.

"Aku akan mengunjungi ayah nanti malam," ujar Dae Hyun kemudian berbalik badan dan melangkahkan kakinya menuju kursi kebesarannya.

Soo Yin memegang dada sebelah kirinya. Jantungnya berpacu sangat kencang. Padahal tadinya dia berniat untuk membuat Dae Hyun marah kemudian segera menceraikannya.

Soo Yin buru-buru ke luar dari ruangan Dae Hyun. Saat di pintu ia berpapasan dengan Manajer Han. Ia hanya membungkuk kemudian segera pergi.

Anda Mungkin Juga Menyukai

WANITA-MALAM

Demi mendapatkan banyak uang, Ariela terpaksa memilih jalur cepat sebagai wanita malam. Ariela sendiri merupakan wanita yang sangat terkenal di club malam mewah yang berada di kota Manhattan ini. Ia terpaksa bekerja di tempat ini demi menyembuhkan penyakit ibunya yang sangat membutuhkan biaya banyak. Suatu malam, seorang pria yang cukup misterius itu meminta wanita yang dilihatnya untuk tidur bersama dengannya. Wanita itu adalah Ariela—wanita yang sangat professional dalam pekerjaannya. Pria ini terkenal sudah banyak meniduri wanita. Dan dia tidak suka tidur dengan wanita yang sama. Rey—pria yang sudah tidur dengan Ariela itu merasa ketagihan. Baru kali ini ia ingin tidur dengan wanita yang sama. Ia tidak merasa rugi membayar Ariela dengan harga yang fantastis. “Layani aku setiap malam. Dan aku akan memberikan kamu satu juta dollar untuk sekali main, jika dalam satu malam kita bercinta tiga kali. Maka kau akan menerima tiga juta dollar. Pindahlah ke rumahku, bagaimana?” tawar Rey saat melihat wanita yang memiliki tubuh seksi itu sedang memakai pakaiannya. “Aku akan memikirkannya,” jawab Ariela dengan tenang. Walau ia bekerja sebagai wanita malam, tetap dirinya masih memiliki harga diri. Ia tidak mungkin tinggal di tempat pria asing. “Menarik, baru kali ini ada orang yang ingin berpikir lebih dulu untuk mendapatkan tawaran yang fantastis,” ucap Rey di dalam hatinya. Follow ig author @natalia_theresyana87

Natalia_Theresyana · perkotaan
5.0
275 Chs

Istriku yang Sangat Galak Tercinta

"Buku baru 'Dimarahi sebagai Bintang Kematian, Semua Orang Besar di Ibu Kota Berlomba-lomba Memanjakanku' sekarang tersedia!" Dikenal juga dengan "Era Kebangkitan: Menjadi Kaya dengan Sistem Check-In." [Protagonis wanita berkekuatan fisik luar biasa vs protagonis pria yang dendam, sinis, dan elegan] Setelah terjadi ledakan laboratorium, Lin Tang kembali ke era miskin itu dan terikat dengan sistem check-in. Sebelum dia sempat mengklaim paket hadiah pemula, tunangannya yang penuh percaya diri, datang untuk membatalkan pertunangan mereka. Alasannya, dia akan mendapatkan pekerjaan tetap. Lin Tang menatap pria biasa yang penuh keyakinan itu, membuka bibir merahnya sedikit dan berkata, "...putuskan saja!" Kurang dari sebulan kemudian, tunangan lamanya dipecat karena suatu alasan. Lin Tang berjalan-jalan di kabupaten dan menjadi pejabat eksekutif di Stasiun Penyiaran di Pabrik Tekstil. OS internal mantan tunangan: Apakah sudah terlambat untuk rujuk sekarang? - Waktu itu keras! Walaupun dimanja tiga kakak laki-lakinya dan orang tuanya, segala sesuatu dari makanan hingga kain bahkan sabun memerlukan kupon... Bahkan hidup hemat tidak bisa meredakan kondisi menyedihkan itu. Melihat bubur hitam dalam mangkuk, Lin Tang terdiam, “......” Untungnya, dia memiliki sistem! Butuh sesuatu? Cukup check-in untuk mendapatkannya. - Bertahun-tahun kemudian. Seorang pria tampan memandang istrinya yang lembut dengan kulit putih, berhasil menahan ekspresi seriusnya saat berkata, “Saya dengar kamu bisa melumpuhkan babi hutan hanya dengan dua pukulan?” Mata Lin Tang berkilauan, jari-jarinya dengan lembut memberi tekanan, dan Stoples Enamel di tangannya berubah bentuk. Dia menjawab dengan serius, “Omong kosong! Jangan percaya rumor-rumor itu. Kita orang beradab dan tidak bisa sebiadab itu!”

a visitor from South Flight · perkotaan
Peringkat tidak cukup
394 Chs

Clara (Wanita Simpanan)

PERINGATAN! Novel ini terdapat konten dewasa dan sedikit kekerasan. Harap bijaklah memilih bacaan. Novel ini tidak diperuntukan bagi usia -20 tahun. Terbisa hidup mewah, membuat Clara terbiasa melihat segala sesuatunya dari sisi uang. Baginya, tak ada kecantikan tanpa uang, tak ada kebahagiaan tanpa uang, bahkan tak ada kehidupan tanpa uang. Bahkan dirinya rela menjadi wanita simpanan dari pria kaya raya hanya demi menunjang kehidupan mewahnya. Tugasnya hanya cukup menghangatkan ranjang pria itu ketika pria itu datang menemuinya. Sedangkan dirinya bebas memakai uang pria itu kapanpun dia menginginkannya. Bahkan semua fasilitas mewah pun dia dapatkan dari pria itu. CLARA (WANITA SIMPANAN) SEASON II. Dipertemukan kembali di sebuah pesta setelah bertahun-tahun tak bertemu, membuat Bram dan Clara mengalami masalah yang akhirnya membongkar status hubungan keduanya yang selama bertahun-tahun tak pernah terendus oleh siapapun. Lantas, mungkinkah keduanya dapat bersatu kembali, memulai kisah baru yang tak lagi membuat keduanya tersakiti? CLARA (WANITA SIMPANAN) SEASON III Kehidupan terus berlalu, anak-anak Clara dan Bram pun sudah tumbuh dewasa. Di mana salah satunya sudah ada yang menikah, yaitu Gabriela Anastasya Sasongko (Cerita Briel ada di novel Crazy Wife Vs Cold Husband masih di Webnovel) Tepat beberapa tahun setelah Gabriela menikah. Dua pemuda tampan yang saat ini mengambil alih memimpin perusahaan Abraham Sasongko yang tak lain adalah Antonio Sasongko dan Leonardo Sasongko yang mana mereka adalah putra dari Abraham Sasongko dan Clara Wibisono. Mereka awalnya menjalani kehidupan mereka dengan normal. Namun, seiring berjalannya waktu, keduanya mulai diterpa masalah yang mana melibatkan hati. Pria pun memiliki hati, bukan? Ada saatnya mereka tak hanya memakai logikanya saja. Antonio, harus menerima kenyataan ketika kekasihnya memilih pergi mengejar impiannya dan meninggalkan Antonio di tengah cinta Antonio yang begitu melekat terhadap wanita itu. Lantas, akankah Antonio kembali menerima wanita itu, setelah wanita itu kembali? Sementara itu, masalah pun tak luput menghampiri Leonardo, di saat masalah menghampiri sang kakak, Antonio. Dirinya pun dihadapkan dengan masalah yang tak kalah rumit. "Are you serious?" pekik Leonardo ketika dirinya melihat sebuah benda pipih di tangannya yang diberikan oleh seorang wanita yang berpenampilan begitu sederhana. Bahkan jauh dari kriteria wanita yang Leonardo sukai selama ini, di mana Leonardo menyukai wanita yang cantik serta berpenampilan seksi. Melihat benda pipih bergaris merah berjumlah dua garis tersebut, membuat Leonardo merasa syok. Bagaimana bisa dirinya begitu ceroboh sehingga membuat seorang wanita mengandung benihnya? Lantas, apa yang akan terjadi setelah itu? Mungkinkah Leonardo akan mempertanggung jawabkan perbuatanya? Bagaimana jadinya, jika Bram dan Clara mengetahui masalah yang menimpa putra bungsunya tersebut? Note: Untuk Clara (Wanita Simpanan) Season III ini. Hanya akan fokus pada Antonio dan Leonardo. Briel nggak akan muncul di season III ini, ya. Dia punya cerita khusus di Novel Crazy Wife Vs Cold Husband. Follow media sosialku; IG: @dania_zulkarnaen FB: Mahdania

Mahdania · perkotaan
5.0
455 Chs

Sang Seniman Bela Diri yang Beralih Menjadi Konglomerat Film

[Industri Hiburan + Wanita Utama yang Kuat + Cerita Menarik + Identitas Tersembunyi] Pemimpin Muda Sekte Tang, Tang Shu, yang mahir dalam Teknik Racun dan Senjata Tersembunyi, telah tertransmigrasi dan menjadi pendatang baru tingkat 18, debut sebagai aktris pendukung. Setelah acara variety show disiarkan: Haters: "Aku sebenarnya menganggap Tang Shu itu cukup menggemaskan. Ada yang salah dengan aku?" Ketika Lembaga Penelitian Teknik Mesin Nasional mengumumkan: Miss Tang adalah konsultan penelitian kunci yang kami tunjuk. Haters: "Apa????" Ketika seorang ahli pengobatan Tiongkok yang berwibawa mengungkapkan selama wawancara: Pengembangan jenis obat baru sangat berhutang pada Tang Shu. Haters: "Bukankah ini terlalu kebetulan?" Ketika Departemen Restorasi Porselen dengan terang-terangan menyatakan: Tidak ada yang melebihi Tang Shu dalam bidang restorasi porselen dan kaligrafi serta lukisan. Haters: "Apakah lotus putih ini menjadi sedikit terlalu memabukkan?" Ketika seorang big V Weibo dengan jutaan penggemar tanpa sengaja menunjukkan wajahnya selama siaran langsung... Para haters semua menyatakan bahwa pikiran mereka terpukau! *** Jing Yu, anak kesayangan surga, selalu mempunyai cengkeraman besi dan karir yang sukses sampai— dia bertemu dengan Tang Shu. Di dalam bioskop, setelah menonton empat atau lima film berturut-turut, dia menyadari orang yang duduk di sebelahnya tidak berubah, menikmati popcorn dengan sangat lahap. Tenggorokan Jing Yu bergerak sedikit; wanita ini sedang merayunya. Berhadapan di sebuah kedai kopi, dia secara acak mengeluarkan sedotan dua sisi dan meletakkannya di cangkirnya. Mata Jing Yu merah; wanita ini pasti sedang merayunya!

Rain Chen Zhenzhen · perkotaan
Peringkat tidak cukup
369 Chs
Indeks
Jilid 1