webnovel

"Ku Tunggu Kau di Surga"

Nirmala, gadis berusia 20 tahun, dia pengidap penyakit leukimia. Dan divonis dokter umurnya tidak akan lama lagi. Dia adalah anak pengusaha kaya. Nirmala tinggal bersama ibu tirinya. Suatu hari Nirmala dijebak Lea sedang minum-minuman keras di sebuah bar, dan berfoto-foto mesra dengan seorang pria dalam satu ranjang. Hingga dia diusir dari rumahnya sendiri oleh Sony(papanya). Nirmala tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena kejahatan Lea. Dengan bantuan Bi Ijah asisten rumah tangga Nirmala, Nirmala bisa tinggal bersama Bibinya di kampung. Suatu hari dia bekerja terlalu keras membantu sang Bibi di persawahan. Hingga dia lemas, mimisan dan akhirnya pingsan. Sang Bibi membawanya ke dokter, kata dokter itu hanya faktor kelelahan. Seminggu kemudian, itu sering terjadi. Hingga kejadian itu terjadi beberapa hari kemudian. Dari pemeriksaan dokter dirumah sakit, Nirmala pengidap penyakit Leukimia akut. Disebuah pasar Nirmala bertemu dengan Kevin. Dari sanalah awal mereka kenal. Yang tiap harinya mereka selalu bertengkar, namun lama-lama kebencian itu berubah jadi cinta. Karena biaya pengobatan Nirmala yang mahal, dia memutuskan untuk bekerja sebagai penyanyi disebuah King Club terbesar di Asia Tenggara. Dengan memakai topeng Nirmala menutupi identitasnya. Nirmala bertemu dengan pemilik Club, Jack Wilson. Dia juga Pemilik perusahaan besar di beberapa kota. Jack jatuh cinta pada wanita yang berinisial Issabella itu? bagaimana kelanjutan kisahnya?

Iin_Romita · Remaja
Peringkat tidak cukup
400 Chs

Ungkapan Perasaan

Brian tertawa mendengar jawaban dari Hilda barusan. Entah sekertaris nya itu sekarang pemikirannya bagaimana. 

Kadang dia memanggil Brian sebutan nama saja padang Tuan muda kadang pak Brian, entah mungkin ada lagi yang akan dia coba untuk menggoda bryan.

"Hilda, yang kamu ada acara makan di luar nggak nanti siang?" Tanya berikan kepada hilda dia sudah lama tidak mengajak opo sekertaris yaitu hanya pada saat di tempat kerja saja mereka saling bicara selebihnya mereka tidak pernah mengatakan hal lain.

"Saya tidak memiliki jadwal apapun nanti siang untuk makan emang kenapa apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya Hilda Pada Bryan dia merasa tumben bosnya itu mengajak dia makan sianh.

"Oke, nanti tunggu aku di ruangan kamu!" suruhnya.

"Baik Pak Bryan!" jawab Hilda penuh keyakinan.

Setengah hari ini Brian sudah mengerjakan semua pekerjaannya dan sudah hampir selesai meski setelah pukul 12.00 nanti tidak kembali ke kantor pun pekerjaannya sudah dapat diatasi secepatnya.