webnovel

Yin Yuan Hong Xian: Benang Merah Takdir (Bahasa Indonesia)

Kaisar Xuan memberikan titah untuk menikahkan putranya, Rui wang dengan putri ketiga An guo gong fu. Seorang pangeran yang di masa remajanya adalah pahlawan, berwajah rupawan, meskipun sedikit arogan. Sayang, kehidupannya langsung berubah setelah ditinggalkan pujaan hatinya. Menutup diri dari dunia luar, bahkan beredar kabar kalau dia mengidap "penyakit" rahasia setelah menolak semua wanita yang diberikan kaisar kepadanya. Seorang gadis yang terkenal sakit-sakitan, tidak cantik, tidak berbakat, tidak punya kelebihan apa pun kecuali latar belakang keluarga yang prestisius, hingga membuat orang tuanya tidak berani menunjukkannya di depan publik. Apalagi, belum lama pertunangannya dibataklan oleh pihak calon mempelai laki-laki. Setelah mendengar itu, orang-orang tak mampu berkata-kata. Entah mereka harus memuji keputusan kaisar atau malah mengutuknya. Beberapa dari mereka yang umumnya orang tua hanya menggelengkan kepala dan mengelus dada, para gadis menangis histeris dan mengutuk putri ketiga An guo gong fu karena telah merebut pangeran idaman mereka. Namun, apapun itu, keduanya langsung mendapat predikat pasangan terburuk sepanjang sejarah Da Xu. "Apa benwang akan menikahi seekor babi?" "Kalaupun iya, wangye akan menikahi babi tercantik di dunia ini!" "Apa xiaojie percaya kalau ada benang merah yang menghubungkan setiap orang yang berjodoh?" "Kalau akhirnya begitu, lebih baik bengong memotong benang merah ini!" Siapa sangka apa yang terjadi pada keduanya berhubungan dengan takdir di masa lalu.

mingyue_han · Histoire
Pas assez d’évaluations
5 Chs

Prolog

"Hei, apa kalian sudah dengar kabar terbaru yang sedang heboh?" Seorang pria paruh baya di kedai arak bertanya pada teman-temannya.

"Kabar yang mana?" Seorang pria bertubuh kurus menanggapinya.

"Itu, tentang pertunangan antara Xian wang fu [1] dan An guo gong fu [2]. Mereka bilang gongzi [3] dari Xian wang fu membatalkan pertunangan yang sudah disepakati oleh laowangye [4] dan mendiang An guo gong."

"Cih, gongzi itu benar-benar tidak tahu diri! Mentang-mentang An guo gong sudah tidak ada, dia membatalkan pertunangan yang sudah disepakati orang tuanya." Seorang pria yang tampak garang menanggapi berita itu dengan sinis.

"Mau bagaimana lagi? Tunangannya gadis seperti itu. Kau tahu sendiri, kalau bukan karena keluarganya, siapa yang akan mau dengannya. Apalagi, He gongzi [5] terkenal sebagai pria hidung belang, pecinta gadis cantik. Mana mau dia?" Pria yang duduk di sampingnya tampak menanggapi dengan santai."

"Tapi, yang lebih mengejutkan bukan itu. Gadis yang ingin dinikahi oleh He gongzi tidak lain tangmei [6] dari mantan tunangannya itu!" Pria yang pertama kali memulai perbincangan berkata lagi.

"Apa?! Setelah memutuskan pertunangan dia masih punya muka untuk menikahi sepupu mantan tunangannya?!" Pria yang dari tadi diam akhirnya bicara.

"Ini berita besar! Meskipun Xie san xiaojie [7] tidak tinggal di Tian, namanya mendadak tenar."

"Bao xiong [8], dari mana kau dengar berita ini? Lagi pula kenapa kita harus ribut hanya karena pertunangan anak orang lain batal?" Pria bertubuh kutus tadi bertanya.

"I-istriku yang memberitahuku. Sebenarnya aku tidak ingin ikut-ikutan, hanya saja aku merasa kasihan dengan putri An guo gong. Mungkin dia tidak akan menyangka, setelah kematiannya, putrinya dipermalukan seperti ini."

Mereka semua terdiam, seolah mengenang masa-masa di mana An guo gong, Xie Jinyuan masih hidup. Mereka teringat bagaimana karismatik dan heroiknya dia kala itu. Sayang, usianya tidak panjang.

Sambil menuang arak, pria yang tampak santai berkata, "Kelihatannya, 'penunggu' An guo gong fu lebih tidak tau malu lagi."

[1]Kediaman wang (pangeran).

[2]Kediaman gong (adipati, duke).

[3]Tuan muda.

[4]Lao: tua, senior, dapat menunjukkan jabatan yang diemban sebelumnya (sudah purna tugas).

[5]Gongzi: tuan muda, He: nama keluarga (marga) Xian wang fu. He gongzi: tuan muda He (gongzi dari Xian wang fu).

[6]Adik sepupu perempuan dari pihak ayah (anak perempuan saudara laki-laki ayah yang usianya lebih muda dari yang bersangkutan).

[7]Xiaojie: nona, san xiaojie: nona ketiga.

[8]Panggilan sopan untuk pria yang seumuran (kakak).

Halo...

Ini adalah cerita asli Han Mingyue yang mengadopsi unsur budaya Tiongkok kuno, bukan terjemahan. Latar tempat dan tokoh dalam cerita ini fiktif.

Silakan memberikan komentar dan saran ^^

mingyue_hancreators' thoughts