webnovel

Dia Semaunya Sendiri

Éditeur: Wave Literature

Bang!! 

Terdengar suara pintu yang tertutup dengan keras.

Detik selanjutnya, Tang Xinluo didorong oleh pria tersebut dan ditekan di belakang pintu. Tubuh pria itu menghimpitnya, dia dapat merasakan napas pria asing itu yang bercampur dengan feromon memenuhi lubang hidungnya. Dia… Dia ternyata menciumku! Teriaknya dalam hati.

"Uh, tunggu…" Setelah berusaha berbicara, suara Tang Xinluo langsung dibungkam oleh pria tersebut menggunakan bibirnya.

Kemampuan ciuman pria itu sangat hebat, Tang Xinluo yang lugu bukanlah lawannya. Dia tidak dapat melawan sama sekali karena di bawah serangan pria tersebut, dia menjadi lemas. Akhirnya dia merangkul bahunya agar tidak terjatuh. Setelah ciuman panjang itu, selain berusaha menarik napas panjang berkali-kali, dia tidak berbicara apa-apa lagi.

"Ingat, aku tidak menyukai wanita yang banyak omong." Tiba-tiba, pria tersebut mencubit pipi Tang Xinluo hingga kepalanya terangkat.

Wajah pria itu terlihat sangat jelas di hadapan Tang Xinluo. Wajah keduanya pun sangat dekat sehingga membuat pria itu dapat melihat dengan jelas wajah mungil dan cantik milik wanita di hadapannya. Tetapi sayangnya, pandangan matanya terlihat kabur karena tidak menggunakan kacamata sehingga membuatnya tidak dapat melihat jelas pria tersebut.

Meski begitu, dia dapat mendengar suara pria itu sangat merdu, rendah dan magnetis. Tubuhnya juga sangat tinggi, bahkan sepertinya lebih tinggi daripada Lu Qinghao. Dan juga, saat tadi mereka berdua berciuman, dari lekuk ototnya, dia dapat merasakan pria ini sangat memperhatikan tubuhnya dan sering berolahraga. Lalu, kalaupun tubuh pria ini sangat bagus, ataupun memiliki wajah yang tampan, terus kenapa!? Walaupun pria ini memiliki tubuh yang sangat sempurna, bukan berarti bahwa dia dapat dengan seenaknya memaksa seorang wanita dan melakukan semua hal ini! Pikirnya.

Akhirnya, napas Tang Xinluo kembali normal, dia memutuskan untuk berbicara dengan pria itu. "Tuan, aku rasa kamu…"

"Sudah aku katakan, aku tidak menyukai wanita yang banyak omong." Pria itu kembali mencubit pipi Tang Xinluo dengan cukup keras. Wajah yang lembut dan cantik seperti boneka porselen ini langsung menunjukan ekspresi kesakitan. Dia pun tidak dapat menahan dirinya untuk tersenyum karena wanita yang kali ini membuatnya merasa cukup puas.

Pria asing itu tidak ingin mendengar wanita yang ada di hadapannya meminta syarat lain karena tidak ada syarat yang tidak dapat dipenuhi olehnya. Oleh karena itu, sekarang merupakan saat dirinya untuk menikmatinya.

"Menurut saja dan tutup mulutmu, dengan begitu kamu tidak akan kesakitan." Pria ini benar-benar tidak memberikan kesempatan Tang Xinluo untuk berbicara lagi. Dia kembali menundukan kepala dan menciumnya.

"Uh…" Tang Xinluo tidak menyangka pria itu akan kembali menciumnya, bahkan lebih ganas daripada yang sebelumnya.

Ketika hari pernikahannya dan Lu Qinghao, mereka berdua berciuman di hadapan seluruh tamu undangan. Tetapi saat itu, bibir keduanya hanya bersentuhan sebentar. Dia tidak pernah begitu intim dengan pria manapun. Ciumannya sama seperti sikap pria itu, sangat mendominasi, bahkan hampir membuatnya tidak dapat bernapas.

Ciuman itu membuat seluruh wajah hingga telinganya memerah, pikirannya pun menjadi tidak karuan. Lalu, tiba-tiba dia merasa kakinya melayang dan tidak menyentuh lantai. Saat tersadar, dia baru menyadari bahwa dirinya telah digendong oleh pria asing itu.

"Ah, apa yang kamu lakukan… Cepat turunkan aku!" Tang Xinluo yang sudah tidak menyentuh lantai tersebut mulai memberontak, dia menggerakan kedua tangan dan kakinya dengan liar.

"Aku hanya mengenakan handuk, kalau kamu sudah tidak sabar, kamu boleh mencoba untuk menyingkirkan handuk ini sekarang."