Ivy terseok-seok saat mengikuti langkah kaki Lucas. Apa lagi hujan masih turun dengan deras. Kaki Ivy cukup pegal karena berdiri selama lebih dari satu jam. Lucas tidak tahu, ia justru merasa kesal karena melihat Ivy memakai syal dari pria lain. Gadis itu tak menepati janjinya agar tidak berdekatan dengan pria lain.
"Lucas, jangan cepat-cepat!!" pinta Ivy.
"Jangan mengeluh dan ayo pulang!!" Ketus Lucas.
Tiba-tiba kepala Ivy terasa pening. Nyut-nyutan sampai ke ubun-ubun. Pandangannya terasa semakin gelap. Tak lama, Ivy pingsan.
"Ivy??" Lucas terperangah, ia langsung menggendong tubuh kekasihnya sebelum menyentuh permukaan keras trotoar. Cat dan peralatan melukis berhamburan, membuat warna warni pada genangan air hujan.
"Sayang!! Ivy!!" Lucas menepuk pelan wajah Ivy, tak ada jawabanz Hujan masih turun dengan deras. Lucas sangat panik. Dinginnya hujan membuat tubuh Ivy menggigil kedinginan.
Kebetulan Xavier yang masih melihat Ivy dari arah mini market melihat kejadian itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com