Samar-samar, aku melihat sinar matahari masuk melalui jendela yang gordennya terbuka. Perlahan aku beringsut dan menyandarkan punggung di kepala ranjang, kemudian menyapukan pandangan ke sekeliling ruangan. Kamar yang sangat luas dengan perabotan klasik memanjakan indra penglihatan, bukannya ini kamar yang kemarin saat aku menumpang salat? Sebenarnya kamar siapa ini? Apa ini bukan kamar Pak Very? Mengingat bos koko tak ada di sini. Aku memijat kening, karena rasanya masih sedikit pening. Ternyata kamar ini sangat bersih, wangi dan terawat, juga terdapat beberapa foto tergantung di dindingnya. Aku baru mengamatinya. Di ujung sana, ada ruang kerja juga yang hanya terpisah sekat dengan kamar.
Ah, di mana laki-laki itu? Aku memijat kepala yang terasa berat. Pintu diketuk oleh seseorang, lalu tiba-tiba Jeje masuk membawakan sarapan dengan nampan. Kulirik jam di atas kepala ranjang, jam sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com