webnovel

Takut DiSunat

"Miringkan sedikit kepalamu," lirih suaranya nyaris tidak terdengar.

"Maksud Bapak apa?" tanyaku kembali membuka mata dan aku semakin kebingungan, tapi tololnya tetap saja mengikuti setiap arahannya.

Bos Koko tidak menjawab. Bibir kami pun nyaris bersentuhan. Beberapa kali, aku menelan saliva yang memenuhi kerongkongan. Namun, hal itu tidak mengurangi debaran jantung saat ini. Bos koko memejamkan matanya. Melihatnya seperti itu aku pun ikut memejamkan mata kuat-kuat.

Ya Tuhan hanya kepadaMu aku memohon perlindungan, karena ini tidak seperti sandiwara. Aku bahkan menangkap keinginan kuat Bos Koko untuk benar-benar bisa melakukannya. Tidak, aku tidak bisa hanya diam, aku harus melakukan sesuatu, harus!!

Aku langsung membuka mata dan menahan dadanya yang bidang supaya tidak semakin mendekat.

"Pak, aku akan berdiri," ucapku lirih secara tiba-tiba yang membuat matanya kembali terbuka.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com